- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Jumat, 22 November 2024 | 22:53 WIB
: Lomba Budaya Saprahan Pontianak Tingkat SMP se-Kota Pontianak | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Rabu, 30 Oktober 2024 | 20:16 WIB - Redaktur: Untung S - 154
Pontianak, InfoPublik – Lebih dari 200 peserta dari 17 sekolah tingkat SMP sederajat se-Kota Pontianak berpartisipasi dalam Lomba Budaya Saprahan yang diadakan di Rumah Melayu pada Rabu (30/10/2024).
Masing-masing kelompok peserta mengenakan pakaian adat Melayu Pontianak, seperti Telok Belanga dan Baju Kurung, sambil menampilkan tata cara penyajian hidangan saprahan yang dilengkapi dengan peralatan makanan yang tersusun rapi di lantai.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menyambut positif gelaran lomba ini sebagai upaya untuk mengenalkan anak-anak pada adat dan budaya yang dimiliki Pontianak. Ia percaya bahwa dengan mengenal adat-istiadat budaya, siswa akan termotivasi untuk menghargai dan melestarikannya, terutama tradisi makan saprahan.
“Tujuan kami adalah untuk memberikan motivasi kepada siswa-siswi agar menghargai dan mencintai budaya yang ada di Pontianak,” ujarnya usai membuka Lomba Saprahan.
Ani Sofian juga menjelaskan bahwa budaya saprahan merupakan cara makan yang telah ada sejak zaman dahulu dan merupakan warisan leluhur saat menjamu tamu pada perayaan hari besar. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk bersama-sama menjaga budaya saprahan.
“Bersaprah adalah adab dalam memuliakan tamu. Budaya ini jangan sampai hilang ditelan waktu karena saprahan memiliki makna positif dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Ani Sofian.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Sri Sujiarti, menjelaskan bahwa penyelenggaraan festival saprahan ini merupakan wujud tanggung jawab moral dan kepedulian terhadap nilai kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang di Kota Pontianak. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi di kalangan generasi muda.
“Agar generasi muda mengenal, memahami, dan bangga dengan budaya lokal,” terangnya. (prokopim/kominfo/Jemi Ibrahim)