Hari Ketiga Pimnas, Peserta Sajikan Penelitian hingga Kenalkan Budaya Daerah

: Peserta Pimnas Sajikan Penelitian hingga Kenalkan Budaya Daerah - Foto:Mc.Jatim


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 18 Oktober 2024 | 13:27 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 55


Surabaya, InfoPublik - Universitas Airlangga (Unair) tengah menjadi tuan rumah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-37. Perguruan tinggi dari berbagai penjuru Indonesia turut berpartisipasi dalam ajang bergengsi ini.

Selain menunjukkan kemampuan akademik, Pimnas juga menyimpan berbagai keseruan dan keunikan. Salah satunya lewat pengenalan dan pertukaran budaya antarmahasiswa peserta Pimnas.

Salah satu peserta yang menarik perhatian adalah tim asal Universitas Negeri Padang (UNP). Tim ini mengenakan pakaian adat suku Mentawai saat presentasi karya di Gedung Airlangga Convention Center (ACC), Kampus MERR-C UNAIR.

Tim ini terdiri atas Aisha Shafitri, Puja Ilmi Agustin, dan Wilia Dhanosandi. Mereka mengikuti kompetisi di bidang Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) dengan judul Peran Tata Spasial dalam Integrasi Kearifan Lokal sebagai Mitigasi Bencana Tsunami pada Masyarakat Suku Mentawai. Penelitian ini berlangsung di Mentawai, daerah yang rawan bencana tsunami. Dengan fokusnya pada bagaimana masyarakat setempat menggunakan kearifan lokal untuk mitigasi bencana.

Aisha, salah satu anggota tim, menjelaskan bahwa mereka sengaja mengenakan pakaian adat Mentawai untuk memperkenalkan budaya kepada peserta Pimnas lainnya. “Kami memilih mengenakan pakaian adat Mentawai karena riset kami dilakukan di sana. Selain itu, kami juga ingin memperkenalkan kekayaan budaya daerah yang mungkin belum banyak dikenal,”ujarnya, dalam Unair, Jumat(18/10/2024).

Pakaian adat yang mereka kenakan cukup sederhana namun sarat makna. Terdiri dari Inu (kalung manik-manik) dan pakaian Laha. Masyarakat Mentawai biasa mengenakan pakaian tersebut dalam upacara adat.

“Sebenarnya, pakaian asli Mentawai itu lebih sederhana, bahkan hanya menggunakan daun-daunan.Kami memodifikasinya agar lebih sesuai untuk dikenakan di acara formal seperti ini,” tambah Puja.

Para peserta juga mendapatkan banyak perhatian dari rekan-rekan sesama mahasiswa. Beberapa bahkan bertanya mengapa mereka tidak mengenakan pakaian adat Padang seperti suntiang.

“Kami jelaskan bahwa kami memilih pakaian adat Mentawai karena fokus penelitian kami di sana. Mentawai masih bagian dari Sumatra Barat. Jadi, ini juga merupakan cara kami mengangkat budaya dari wilayah tersebut,”tambah Wilia.

Pimnas 37 tidak hanya menjadi ajang kompetisi ilmiah, tetapi juga ruang untuk pertukaran budaya sekaligus memperkenalkan kearifan lokal masing-masing daerah. Tim dari UNP berhasil memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membawa sepotong budaya Mentawai ke kancah nasional. (MC Jatim/ida-mad/eyv)

 

 

 

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 18 Oktober 2024 | 13:30 WIB
Pastikan Logistik Pilkada Aman, Ketua KPU RI Kunjungi Kabupaten Pasuruan
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 18 Oktober 2024 | 13:41 WIB
Ketua Kadin Surabaya Komit Perkuat Ekonomi Inovatif dan Berkelanjutan
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 18 Oktober 2024 | 13:44 WIB
Mahasiswa ITS Rancang Kendali Kursi Roda dengan Gerakan Mata
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 18 Oktober 2024 | 13:21 WIB
Haornas 2024 Jatim,Adhy Karyono Beri Penghargaan Pelaku Olahraga
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:21 WIB
Konjen Australia Apresiasi Kesiapan BPBD Jatim dalam Menghadapi Bencana
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:04 WIB
Populasi Kakatua Jambul-Kuning di Pulau Masakambing Sumenep Capai 29 Ekor
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 18 Oktober 2024 | 10:58 WIB
Seksi KSDA Wilayah I Kediri Tingkatkan Evakuasi Buaya di 2024
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 18 Oktober 2024 | 10:33 WIB
KPU Jatim Hadirkan Tujuh Panelis dan Berikut Temanya