- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Kamis, 28 November 2024 | 18:33 WIB
: Diskop UKM Jatim gelar Pendampingan Program Jatim Bejo untuk Pelaku Usaha Catering. Sumber Foto: Diskop UKM Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 28 November 2024 | 17:29 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 66
Surabaya, InfoPublik - Guna mendorong para pelaku usaha agar dapat bertransformasi dalam pengadaan barang dan jasa, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) menyelenggarakan kegiatan “Pendampingan Program Jatim Bejo Bagi Usaha Catering” di Coworking Space KUKM di lingkungan Diskop UKM Jatim.
Mengutip laman Diskop UKM Jatim, Kamis (28/11/2024), pendampingan ini dihadiri sekitar 20 peserta dari pebisnis catering dari wilayah Sidoarjo, Surabaya, Lamongan, dan Malang.
Melalui pendampingan ini, Diskop UKM Jatim mendorong para pelaku KUKM agar senantiasa meningkatkan kualitas produk serta tak lupa juga memperhatikan legalitas usaha agar mampu bersaing dengan penyedia jasa lainnya. Hal ini dalam upaya pemenuhan kebutuhan Pemerintah melalui sistem pengadaan digital yang pada akhirnya juga akan merangsang pelaku KUKM tersebut untuk bertransformasi untuk meningkatkan daya saing di pasar domestik maupun global.
Diskop UKM Jatim berupaya memanfaatkan platform marketplace yang telah disiapkan Pemprov Jatim melalui aplikasi Jatim Bejo yang dapat diakses secara gratis oleh masyarakat, terutama bagi kalangan pengusaha catering di Jawa Timur.
“Harapannya, para pelaku bisnis catering yang hadir pada kegiatan pendampingan ini mampu memperluas jaringan pemasaran via e-purchasing serta mempermudah berkembangnya bisnis di era teknologi seperti sekarang ini,” ujar Ketua Tim Kerja Pengembangan Jaringan dan Kerja Sama Pemasaran, Diskop UKM Jatim, Sri Andayani.
Kepala Bidang Pemasaran Diskop UKM Jatim, Andrio Himawan Wahyu Aji menyatakan dengan perkembangan teknologi yang makin pesat setiap orang sudah mampu melakukan transaksi di mana saja dan kapan saja.
“Sekarang jualan itu bisa dari mana saja, umpamanya yang pengusaha catering juga harus mengikuti perkembangan zaman, harus adaptif. Kita harus bisa mengikuti program-program pemerintah, salah satunya ya Jatim Bejo ini,” kata Andrio.
Selanjutnya Andrio berharap agar para peserta dapat segera membuka nilai transaksi yang signifikan dari belanja pemerintah. “Tentu saja hal ini juga harus diimbangi dengan promosi pemasaran yang kreatif dan masif melalui berbagai media sosial yang panjenengan semuanya miliki,” imbuhnya.
Diskop UKM Jatim menghadirkan dua narasumber, yaitu dari Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur serta Trainer Gratis Ongkir. Nanda Pratama Sukoco dari Biro PBJ Setda Provinsi Jatim menyampaikan materi dengan tema Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Jatim Bejo.
Nanda menjelaskan Biro PBJ Setda Prov. Jatim mendapat arahan dari pemerintahan pusat untuk mengalihkan pengadaan barang jasa secara elektronik. Sehingga untuk pengadaan barang jasa secara manual tidak diperkenankan lagi. Mengawali sesi materinya, Nanda mengenalkan sekilas tentang Jatim Bejo kepada para peserta yang hadir pada kesempatan ini.
“Jatim Bejo bekerja sama dengan marketplace, salah satunya Gratis Ongkir yang saat ini pangsa pasarnya paling besar dibanding marketplace yang lain. Gratis Ongkir jangan dibilang nanti kurirnya nggak bayar, itu keliru. Jadi nanti ketika Bapak/Ibu jualan di Gratis Ongkir, harga yang diupload di toko Bapak/Ibu sudah termasuk dengan keuntungan, pajak, dan ongkos kirim”, terang Nanda.
Ia pun menjelaskan lebih rinci tentang Jatim Bejo. "Menariknya Bapak/Ibu, Jatim Bejo itu 56 persen-nya adalah makanan minuman, jadi yang paling banyak adalah penyediaan makanan dan minuman, karena setiap rakor (rapat koordinasi), pemerintah nggak mungkin tidak ada anggaran untuk makan minum, pasti ada nasi, minimal ada jajannya, dan itu membutuhkan kerja sama dari Bapak/Ibu semuanya untuk menyediakannya,” jelas Nanda. (MC Prov Jatim /hjr-idc)