- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Jumat, 29 November 2024 | 07:54 WIB
: Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Timur melalui Seksi KSDA Wilayah IV, bersama Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Sumenep, dan Dinas Pariwisata Kabupaten Sumenep, telah melaksanakan pembinaan habitat serta monitoring populasi Kakatua Jambul-Kuning (KJK) di Pulau Masakambing, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep.
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:04 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 126
Surabaya, InfoPublik – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Timur melalui Seksi KSDA Wilayah IV, bersama Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Sumenep, dan Dinas Pariwisata Kabupaten Sumenep, telah melaksanakan pembinaan habitat serta monitoring populasi Kakatua Jambul-Kuning (KJK) di Pulau Masakambing, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep.
Kegiatan yang berlangsung dari 28 September hingga 5 Oktober 2024 ini bertujuan untuk melestarikan subspesies kakatua langka, Cacatua sulphurea abbotti, yang merupakan spesies endemik di kawasan tersebut.
Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur, Nur Patria Kurniawan, Jumat (18/10/2024) menyampaikan selama enam hari kegiatan, tim melakukan monitoring populasi KJK menggunakan metode Point Count di sembilan titik pengamatan. Berdasarkan hasil rekapitulasi, populasi KJK di Pulau Masakambing diperkirakan mencapai 29 ekor, dengan jumlah tertinggi terpantau pada 1 Oktober 2024 dalam pengamatan sore hari.
Apresiasinya terhadap semua pihak yang terlibat."Kegiatan ini menunjukkan bahwa upaya konservasi tidak bisa berjalan sendiri. Kerja sama antara berbagai instansi dan dukungan masyarakat sangat penting dalam melestarikan Kakatua Jambul-Kuning dan menjaga keseimbangan ekosistemnya," ujar Nur.
Dengan upaya kolaboratif ini, diharapkan populasi KJK di Pulau Masakambing terus meningkat, serta habitatnya semakin terjaga dan mendukung kelangsungan hidup burung yang masuk dalam daftar spesies terancam punah ini.
Dalam rangka meningkatkan habitat yang mendukung kelangsungan hidup KJK, tim melakukan penanaman pohon yang berperan penting sebagai sumber pakan, sarang, dan tempat tidur bagi satwa ini. Penanaman dilakukan di 10 bidang lahan, yang mencakup 9 lahan milik masyarakat di daratan dan 1 bidang lahan di area mangrove. Sebanyak 1.098 bibit pohon ditanam, meliputi bibit kelapa, randu, mangrove, kedondong, belimbing wuluh, belimbing buah, saga, jeruk, dan sawo.
Selain itu, perlindungan terhadap pohon-pohon sarang KJK juga menjadi prioritas. Sebanyak 8 pohon yang digunakan atau berpotensi sebagai sarang diberi pengaman berupa fiber, guna melindungi burung dari serangan predator. Upaya ini penting dalam memastikan keberhasilan reproduksi KJK di habitat alaminya.
Tim juga berhasil mendata keberadaan tujuh pohon yang berfungsi atau berpotensi sebagai pohon sarang, yang tersebar di area mangrove (satu pohon) dan di daratan (enam pohon).
Selain kegiatan pembinaan dan monitoring KJK, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur bersama CDK Sumenep melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap program bantuan bibit tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS) yang diberikan pada 2022, serta bantuan rumah lebah atau stup madu Trigona yang disalurkan kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Jambul Kuning pada 2023.
Tak hanya itu, Dinas Pariwisata Kabupaten Sumenep turut berperan dalam monev home stay, pendataan fasilitas penginapan, serta penguatan kelembagaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Masakambing. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal sekaligus mendukung upaya konservasi di Pulau Masakambing. (MC Jatim/ida-jal/eyv)