- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 14 Desember 2024 | 13:22 WIB
: Enam Ohoi di Pulau Kei Besar Maluku Tenggara terima bantuan transportasi darat. Foto : Adolof Labetubun/Mc.Malra
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Rabu, 16 Oktober 2024 | 05:15 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 371
Langgur,InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) menyerahkan bantuan transportasi darat Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang transportasi pedesaan tahun anggaran 2024 kepada enam ohoi (desa) di pulau Kei Besar.
Enam Ohoi penerima bantuan transportasi darat ini antara lain Ohoi Ohoirenan, Fangamas, Tamangil Nuhuten, Holaay, Banda Efruan dan Ohoi Waur.
Penjabat (Pj) Bupati Malra Jasmono dan Pj.Sekretaris Daerah Nico Ubro secara bergantian menyerahkan enam kendaraan roda empat ini kepada masing-masing kepala ohoi di pelataran kantor bupati,Selasa (15/10/2024).
“Bantuan transportasi angkutan pedesaan ini merupakan bantuan hibah yang anggarannya bersumber dari DAK fisik bidang transportasi pedesaan dan dikelola Dinas Perhubungan Malra,”kata Jasmono sebelum menyerahkan kendaraan.
Total anggaran yang dialokasikan sebanyak 2,4 milyar rupiah untuk pengadaan enam unit mobil pedesaan.
Rencananya, kendaraan-kendaraan ini akan dikelolah oleh Badan Usaha Milik Ohoi (Bumo) yang ada di ohoi masing-masing.
Ia menjelaskan pengelolaan angkutan pedesaan berdasarkan Peraturan Presiden nomor 57 Tahun 2024 tentang petunjuk teknis Dana Alokasi Khusus fisik dikelola oleh Badan Usaha Milik Ohoi dan kelompok penerima manfaat yang sudah dibentuk.
Bantuan hibah DAK transportasi pedesaan diarahkan untuk mendukung prioritas pembangunan nasional ke-II pada agenda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
“Hal ini bertujuan dalam upaya pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan. kita ketahui bahwa wilayah Maluku Tenggara masuk dalam daerah yang memiliki karakteristik kepulauan,”imbuhnya.
Untuk mempercepat proses pembangunan maka kita harus membuka aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah.
Bantuan ini diharapkan dapat membantu kelancaraan penyelenggaraan pemerintahan di ohoi.
Secara khusus bantuan ini diarahkan untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas sehingga dapat menghubungkan pulau-pulau kecil,fasilitas pelayanan dasar, pusat produksi,pusat distribusi ekonomi Kawasan pariwisata dan pusat administrasi pemerintahan.
Dengan demikian, pembangunan di daerah akan tumbuh lebih cepat sehingga terwujudnya pemerataan pembangunan nasional.
Mobil pedesaan ini merupakan aset ohoi yang harus dijaga dan dimanfaatkan dengan baik untuk kesejatraan masyarakat.
Jasmono mengingatkan, mobil-mobil tersebut bukan kendaraan dinas operasional kepala ohoi atau perangkat ohoi.
Kepala ohoi bersama perangkat ohoi wajib mengawasi dan membina pengurus BUMO dalam pengelolaan mobil tersebut sehingga bisa dijadikan sebagai salah satu sumber penerimaan pendapatan di ohoi.
“kalau ada peningkatan pendapatan maka akan bermuarah pada peningkatan kesejatraan masyarakat” tambahnya.(MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun/Eyv).