- Oleh Wandi
- Selasa, 19 November 2024 | 18:40 WIB
:
Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Senin, 14 Oktober 2024 | 15:00 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 179
Pontianak, InfoPublik – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, menerima kunjungan kerja Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, di Balai Petitih Kantor Gubernur, Kota Pontianak, Provinsi Kalbar pada Minggu (13/10/2024).
Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, mengatakan kunjungan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi Pemerintah Provinsi Kalbar terkait industri dan pembangunan, terutama dalam menghadapi dampak dari pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
“Kami ingin mendengar aspirasi dan fokus perhatian Pemerintah Provinsi Kalbar, terutama dalam industri dan pembangunan,” ungkap Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa.
Ia menambahkan bahwa Kalimantan Barat memiliki potensi besar dengan sekitar 28.444 industri, yang terdiri dari industri besar, menengah, dan kecil. Potensi ini, menurut Saan, dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, terutama karena Kalbar berbatasan langsung dengan IKN.
Pj Gubernur Harisson menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kalbar. "Percepatan pertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada infrastruktur jalan. Tanpa infrastruktur yang memadai, sulit untuk menarik investasi dan meningkatkan sentra ekonomi baru," ujar Harisson.
Ia juga menyebut bahwa kondisi jalan di Kalbar baru sekitar 62 persen dalam kategori "mantap," sesuai dengan peraturan baru Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Harisson berharap ada dukungan dari pusat untuk pembangunan tol di Kalbar, seperti Tol Pontianak-Singkawang atau Tol Pontianak-Mempawah, yang akan terhubung dengan Pelabuhan Internasional Kijing.
Dalam sektor ekonomi, tercatat bahwa jumlah industri di Kalbar mencapai 28.444 perusahaan, dengan 227 perusahaan besar, 54 menengah, dan 28.163 industri kecil. Namun, data ekspor dari BPS Kalbar menunjukkan penurunan sebesar 6,60 persen pada Agustus 2024 dibandingkan dengan Juli 2024, sementara impor turun 19,72 persen pada periode yang sama.
Pertemuan ini juga membahas inflasi di Kalbar pada September 2024, yang mencapai 0,29 persen secara bulanan (m-to-m) dan 1,79 persen secara tahunan (y-on-y). Penyumbang utama inflasi adalah sektor makanan, minuman, dan tembakau.
(adpim/Irf/irm)