- Oleh Putri
- Rabu, 13 November 2024 | 22:41 WIB
: Salah satu warga melakukan pengecekan kesehatan menggunakan alat X-Ray atau Sinar-X di Pendapa Kecamatan Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Rabu, 2 Oktober 2024 | 12:12 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 184
Batang, InfoPublik – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mengintensifkan pemakaian X-Ray portable untuk mendeteksi warga yang terindikasi Tuberkulosis (TB) demi meminimalisir penularan. Hasilnya cukup signifikan. Dari target 90 persen, sampai triwulan ketiga sudah menemukan 65 persen atau terdapat 50 ribu warga yang terindikasi TB tersebar di 35 kabupaten/kota di Jateng.
Petugas TB Dinkes Jateng Rini Kusmasari mengatakan, terhadap warga yang terindikasi TB dari pemeriksaan X-Ray selanjutnya segera menjalani tes cepat molekuler (TCM), jika hasilnya menyatakan tidak tertular TB, maka pihak keluarga disarankan untuk melakukan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT).
“Dalam skrining ini akan dilakukan enam tahapan, yakni pendaftaran dan pengukuran tinggi dan berat badan, skrining, pengambilan dahak dan skin tes, pemeriksaan menggunakan X-Ray, pembacaan hasil pemeriksaan X-Ray, dan pelaporan dengan Sistem Informasi TB (SITB),” terang Rini Kusmasari saat ditemui di Pendapa Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Selasa (1/10/2024).
Rini membeberkan, sebelumnya dari skrining dengan X-Ray portable ditemukan 50 ribu warga yang terindikasi TB tersebar di 35 kabupaten/kota di Jateng. Target Pemprov Jateng di mana harus menemukan 90 persen terindikasi TB, hingga triwulan ketiga menemukan 65 persen penderita.
Manajer Pelayanan Penunjang Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Haminto menerangkan, proses pendeteksian TB menggunakan alat X-Ray Portable, sehingga pemeriksaan dapat dilakukan lebih fleksibel.
“Jika umumnya foto rontgen di ruangan khusus, namun karena menggunakan teknologi terbaru, pemeriksaan bisa dilakukan di luar ruangan dengan tingkat radiasi tertentu, agar tetap aman,” jelasnya.
Alat X-Ray yang merupakan hibah dari Pemerintah Uni Emirat Arab dilengkapi dengan teknologi AI, sehingga secara sistem dapat membaca data dari pasien, tergolong terduga atau sebaliknya.
Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Batang, Muhammad Wahyudi A menerangkan, Dinkes Batang memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan intensitas pendeteksian warga yang terindikasi TB.
“Kami fokus dengan menghadirkan mereka yang setiap harinya kontak langsung dan serumah dengan penderita,” tuturnya.
Meski menyasar segala usia, namun pemeriksaan menggunakan X-Ray portable dioptimalkan bagi terduga yang belum diperiksa dan belum bisa mengeluarkan dahak. “Program ini kami manfaatkan untuk memastikan kondisi terduga, terbebas dari TB atau tidak,” ungkapnya.
Selama beberapa hari, Dinkes bekerja sama dengan pihak terkait melakukan pemeriksaan dengan menyasar empat titik di Kabupaten Batang yang rawan terindikasi penularan TB. “Diantaranya Kecamatan Batang, Blado, Subah dan Limpung, dengan target 1.800 sasaran dan telah terdata sebanyak 1.050 sasaran hingga September 2024,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)