- Oleh Putri
- Jumat, 22 November 2024 | 22:34 WIB
: Ilustrasi vaksin/Foto: Kemenkes
Jakarta, InfoPublik – Pemerintah Indonesia telah mengidentifikasi sejumlah produsen vaksin terkemuka dari berbagai negara untuk mengembangkan vaksin Tuberkulosis (TBC), sebagai bagian dari upaya memperkuat program pengendalian TBC di Indonesia. Hal ini mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban TBC tertinggi di dunia.
“Ada 3 kandidat vaksin TBC yang kita dekati, ketiganya berasal dari negara yang berbeda,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan resminya di Bali pada Senin (11/11/2024).
Kandidat vaksin pertama dikembangkan oleh Yayasan Bill & Melinda Gates bekerja sama dengan GlaxoSmithKline (GSK) asal Amerika Serikat. Vaksin ini menggunakan teknologi protein rekombinan untuk mengembangkan formula yang lebih efektif dalam mencegah infeksi TBC.
Kandidat vaksin kedua dikembangkan melalui kolaborasi antara perusahaan farmasi asal Tiongkok, CanSino, dan perusahaan biofarmasi asal Indonesia, Etana. Vaksin ini menggunakan teknologi viral-vector dan kini sedang memasuki uji klinis fase pertama.
Sementara itu, kandidat vaksin ketiga dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi asal Jerman, BioNTech, bekerja sama dengan perusahaan farmasi Indonesia, Biofarma. Vaksin ini mengadopsi teknologi mRNA yang sudah terbukti efektif dalam pengembangan vaksin COVID-19.
“Kami juga akan berkontribusi untuk mengikuti proses uji klinis dari ketiga produsen vaksin TBC tersebut,” kata Budi.
Ia menjelaskan, vaksin yang sedang dikembangkan ini akan ditujukan untuk berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak dan dewasa. Selain itu, vaksin juga akan diberikan kepada mereka yang belum terinfeksi TBC, serta mereka yang sudah terinfeksi namun belum menunjukkan gejala.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus berupaya dalam memerangi TBC melalui berbagai pendekatan inovatif, termasuk dengan pengembangan vaksin yang lebih efektif. Melalui dukungan terhadap pengembangan vaksin ini, diharapkan Indonesia dapat mempercepat pencapaian eliminasi TBC pada 2030, serta mengurangi beban TBC yang menjadi tantangan kesehatan global.
Dengan langkah-langkah itu, Indonesia berharap dapat meningkatkan cakupan vaksinasi TBC, memperbaiki sistem deteksi dini, dan meningkatkan pengobatan serta pencegahan penyakit menular ini.