Cegah Perdagangan Orang, Bey Machmudin Minta Disnakertrans Masif Informasikan Lowongan Kerja di Luar Negeri

: Penjabat Gubernur Bey Machmudin takziah ke rumah Syamsul Diana Ahmad (30) di Desa Parungseah Berong, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Selasa (17/9/2024).


Oleh MC PROV JAWA BARAT, Rabu, 18 September 2024 | 14:14 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 215


Sukabumi, InfoPublik – Penjabat (Pj) Gubernur Bey Machmudin mendorong Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) di kabupaten dan kota di Jabar agar lebih masif lagi dalam menyebarkan informasi lowongan pekerjaan di luar negeri kepada masyarakat. Edukasi kepada masyarakat menurut Bey, tidak boleh terputus. 

“Sampaikan sampai ke pelosok desa (informasi lowongan kerja di luar negeri),” sebut Bey usai takziah ke rumah Syamsul Diana Ahmad (30) di Desa Parungseah Berong, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Selasa (17/9/2024). Syamsul menjadi korban perdagangan orang yang dilakukan mafia berkedok agen tenaga kerja di Kamboja.

Bey menegaskan, kejadian yang menimpa Syamsul harus menjadi yang terakhir di Jabar dan tidak boleh terulang kembali di masa mendatang. “Jangan sampai terulang lagi peristiwa seperti ini,” tegas Bey.

Ia mengingatkan, pelajaran yang bisa diambil dari kasus Syamsul adalah, pertama, kerja di luar negeri harus sesuai prosedur dan melalui penyalur tenaga kerja resmi, agar tempat tujuan bekerja jelas dan mudah dilacak. Kedua lanjutnya, jangan mudah tergiur dengan tawaran bekerja di luar negeri dengan iming – iming gaji besar. 

"Jadi kan informasi (tentang pekerjaan) kurang jelas, harusnya calon tenaga kerja mencari informasi ke penyalur tenaga kerja resmi, tanya ke Disnakertrans. Ada orang yang ingin cepat-cepat ke luar negeri tapi harusnya tetap dari jalur yang benar,” tambahnya.

Seperti diberitakan, Syamsul berangkat ke Kamboja melalui penyalur tenaga kerja tidak resmi alias ilegal. Awalnya, Syamsul ditawarkan bekerja di Singapura, tapi ternyata pesawatnya hanya transit dan berakhir mendarat di Kamboja. Di Kamboja, Syamsul diduga bekerja sebagai operator judi daring.

Menurut keterangan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sukabumi yang mendapatkan laporan dari rekan kerjanya, Syamsul meninggal diduga karena serangan jantung.  Syamsul meninggal pada 2 Agustus dan jenazahnya tiba di Parungseah Berong pada Jumat 13 September 2024. "Duka cita mendalam kepada  keluarga,” ujar Bey Machmudin.

Koordinasi dengan Kemenlu

Bey Machmudin mengatakan Pemdaprov sedang berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk untuk memulangkan 11 warga Jabar lain yang disekap di Myanmar. Ke – 11 warga Jabar tersebut semuanya dari Kabupaten Sukabumi, tepatnya Desa Kebonpedes dan Jambenenggang (Kecamatan Kebonpedes), serta Desa Cipurut dan Cireunghas (Kecamatan Cireunghas).

Mafia penyekap di Myamnar diketahui meminta tebusan Rp50 juta per orang atau total Rp550 juta. "Kami berkoordinasi dengan Direktorat Perlindungan Warga Kementerian Luar Negeri. Kami akan terus berusaha karena biar bagaimana pun saudara-saudara kita harus dilindungi," pungkas Bey.(MC Prov. Jabar)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV RIAU
  • Jumat, 18 Oktober 2024 | 07:46 WIB
Disnakertrans Riau Gandeng Lembaga Peduli Anak Lindungi Pekerja Rentan
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Jumat, 6 September 2024 | 22:29 WIB
Disnaker Buleleng Lakukan Langkah Sigap atas Permasalahan TKI di Myanmar
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Sabtu, 27 Juli 2024 | 20:35 WIB
Bey Machmudin Ajak HMI Dukung Pembangunan Melalui Kritik Konstruktif
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Kamis, 11 Juli 2024 | 14:59 WIB
Pilkada Serentak Tinggal Lima Bulan, Bey Ingatkan ASN Harus Netral