Pelayanan Atenatal Punya Peran Penting dalam Mengurangi Angka Kematian Ibu

: Kepala Dinas Kesehatan Henry Manik dalam Pelatihan Pelayanan Antenatal Care, Persalinan, Nifas, dan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) bagi Bidan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) 2024, di Sidikalang, Senin (1/9/2024).


Oleh MC KAB DAIRI, Selasa, 3 September 2024 | 09:43 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 129


Dairi, InfoPublik - Pelayanan antenatal berkualitas wajib dan penting diberikan kepada ibu hamil untuk mendeteksi penyakit penyerta secara dini, pemeriksaan status gizi, status kehamilan, serta pemeriksaan fisik secara umum. Pemeriksaan antenal termasuk dalam perujukan ke jenjang fasilitas kesehatan yang lebih tinggi jika ditemukan kelainan medis.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Henry Manik dalam Pelatihan Pelayanan Antenatal Care, Persalinan, Nifas, dan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) bagi Bidan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) 2024, di Sidikalang, Senin (1/9/2024).

Ditegaskan Henry, antenatal merupakan salah satu pilar dalam mengurangi angka kematian ibu yang dikemukakan Motherhood Initiative yang diselenggarakan oleh WHO. Pusat layanan kesehatan lanjutnya, harus menjamin bahwa setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas.

“Seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan pelayana keluarga berencana, termasuk KB pascapersalinan," katanya.

Khususnya pada saat persalinan ujar Henry, ibu ditolong oleh tenaga kesehatan yang sudah kompeten secara ilmu dan dilakukan secara bersih dan aman.

"Jika terjadi kegawatdaruratan maternal, maka ibu harus segera dirujuk dan ditangani oleh tenaga dan fasilitas kesehatan yang lebih nampu melakukan tatalaksana, sehingga morbiditas dan mortalitas ibu dapat dikurangi," katanya.

Henry juga menyampaikan, penurunan AKI juga bergantung kepada kompetensi tenaga kesehatan di FKTP dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas terutama bidan. "Melalui peningkatan kompetensi, diharapkan bidan dapat melakukan pelayanan antenatal, asuhan persalinan, dan asuhan ibu nifas, termasuk asuhan neonatal sesuai dengan kewenangannya," ucapnya.

Sebagai informasi, Pelatihan Pelayanan Antenatal Care, Persalinan, Nifas, dan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) bagi Bidan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Tahun 2024 dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi bekerjasama dengan UPT-Pelatihan Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dengan narasumber dari UPT-Pelkes Provinsi Sumatera Utara, Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi, Organisasi Profesi IDI dan IBI, Dokter Spesialis Anak, dan Dokter Spesialis Obgyn. Kegiatan ini direncanakan akan berlangsung pada 2-6 September 2024. (yS)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Isma
  • Kamis, 10 Oktober 2024 | 21:08 WIB
KKP Dorong Konsumsi Ikan melalui Program Makanan Bergizi Gratis