Rangking Pertama Konflik Sosial, Polres Maluku Tenggara Deteksi 80 TPS Rawan

Langgur,InfoPublik - Kepala Satuan Intelkam Polres Maluku Tenggara (Malra) IPTU.Petrus Unmehopa mengatakan dari segi kerawanan, terdapat tiga kategori tempat pemungutan suara (TPS).

“TPS kurang rawan ada 117,TPS rawan sebanyak 80 dan sangat rawan ada dua,”kata Unmehopa di kantor KPU Malra,Senin (26/8/2024).

TPS kategori sangat rawan akan dikawal dua personil Polri,TPS Rawan akan dikawal satu Personil Polri, sedangkan satu personil Polri akan menjaga tiga TPS katergori kurang rawan.

Secara administrasi, Kapolres Malra AKBP.Frans Duma telah bersurat kepada Kapolda Maluku perihal permintaan bantuan pengamanan Pemilu.

Hampir semua tahapan Pilkada melibatkan personil Polres karena terjadi dalam wilayah hukum Polres Malra. Kecuali tahapan pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan di Ambon.

Kendati demikian, pihak Polres menilai semua tahapan pilkada memiliki tingkat kerawan sosial yang cukup tinggi.

“Kami bersama personil TNI akan selalu melakukan pengawasan dan  pengamanan untuk mendukung kelancaran Pilkada. Saya tidak bisa menjamin keamanan 100 persen tetapi dengan dukungan TNI, kami akan mengoptimalkan kenyamanan masyarakat,”imbuhnya.

Kegiatan patroli dan deteksi masih terus dilakukan di beberapa lokasi dalam upaya meminimalisir kerawanan sosial.

Di Polda Maluku, Polres Malra meraih rangking pertama konflik sosial dengan 39 kasus. Menyusul Polres Kota Ambon dengan 15 kasus dan Polres Tual 11 kasus.

Konflik sosial bisa saja tidak bersinggungan langsung dengan tahapan Pilkda tetapi berpotensi menghambat pelaksanaan Pilkada.

Unmehopa imbau semua pihak membantu Polri, TNI dan KPU untuk mewujudkan kondisi kamtibmas yang damai,sehingga Pilkada bisa terlaksana dengan aman,lancar dan berkualitas di Malra. (MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun/Eyv)