- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Selasa, 24 Desember 2024 | 16:53 WIB
: Para guru dari berbagai Cabang PGRI Kabupaten Morowali Utara mengikuti permainan tradisional yang digelar Sabtu (24/8/2024)
Oleh MC KAB MOROWALI UTARA, Minggu, 25 Agustus 2024 | 08:36 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 365
Morowali Utara, InfoPublik - Wakil Bupati Morowali Utara, Djira K, secara resmi membuka Festival Permainan Anak Tradisional yang diselenggarakan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, di Pelataran Kantor Bupati, Sabtu (24/8/2024) sore.
Mengusung tema "Mengembangkan Budaya Positif Melalui Permainan Tradisional Daerah Kabupaten Morowali Utara”, kegiatan ini bertujuan melestarikan permainan tradisional yang semakin jarang dikenal oleh generasi muda.
Festival ini memperkenalkan berbagai permainan tradisional seperti Me Wuni-Wuni, Tela/Cukke, Podonge Sumbalako Banga, Masir Ampas Watu, dan Gole.
Kegiatan ini diikuti oleh para guru dari berbagai Cabang PGRI Kabupaten Morowali Utara, yang memainkan permainan-permainan tersebut dengan semangat untuk menghidupkan kembali kenangan masa kecil sekaligus mengajarkan nilai-nilai positif kepada anak didik mereka.
Dalam sambutannya, Wabup Djira menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi dalam pendidikan untuk mempersiapkan generasi yang mampu bersaing di masa depan.
"Silakan berinovasi, berkreasi. Kita akan ketinggalan jika tidak mempersiapkan diri untuk mengikuti perkembangan. Semua akan berubah, berbagai aspek dalam dunia pendidikan dipersiapkan untuk kualitas generasi anak didik," jelasnya.
Wabup Djira juga menyampaikan bahwa tugas guru sangatlah berat dan mulia, khususnya dalam memperkenalkan permainan tradisional yang mengandung pesan bijak dan positif.
"Selamat berjuang bapak-bapak dan ibu guru. Dengan berbagai metode dan inovasi yang diterapkan, diharapkan mampu mempersiapkan anak didik kita untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan," ucapnya.
Plt. Ketua PGRI Kabupaten Morowali Utara, Lorince O. Usuman, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan, metode praktis kebahagiaan masa kecil yang pernah dirasakan para guru akan dibagikan kembali kepada anak didik di sekolah.
Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan penggunaan gadget di kalangan anak-anak. "Kemajuan teknologi yang cepat harus bisa diiringi dengan pemikiran bijak," tambahnya.
Festival ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Morowali Utara, Muh. Ridwan Dg Malureng, beserta Sekretaris Bernoulli Tanari. Mereka mendukung penuh kegiatan ini sebagai upaya menjaga dan melestarikan budaya lokal yang berharga. (MC Kab Morut)