- Oleh MC KAB BULELENG
- Sabtu, 23 November 2024 | 14:22 WIB
: Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana (tengah) menerima plakat kunjungan kerja dari anggota Komisi IV DPR RI di Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Kamis (22/8/2024). (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB BULELENG, Kamis, 22 Agustus 2024 | 23:41 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 185
Buleleng, InfoPublik - Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mendukung penuh pemanfaatan program Perhutanan Sosial oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK) RI. Program ini telah memberikan banyak dampak positif, khususnya bagi masyarakat di Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada.
Hal itu disampaikan Lihadnyana saat ditemui usai mendampingi Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke Lembaga Pengelolaan Hutan Desa (LPHD) Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Kamis (22/8/2024). Pada kesempatan ini, tim mengunjungi Air Terjun Banyumala yang ada di Desa Wanagiri.
Lihadnyana menjelaskan bahwa pemanfaatan Perhutanan Sosial oleh masyarakat memberikan dampak yang sangat positif, khususnya di Desa Wanagiri. Dengan pemanfaatan Perhutanan Sosial, masyarakat bisa mengelola keuangan untuk membangun jalan swadaya dengan panjang hampir satu kilometer. Ekonomi juga bertumbuh sehingga masyarakat bisa menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi.
“Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berkembang karena setiap wisatawan yang datang diberikan cendera mata dan air minum kemasan produk lokal yang berasal dari air tanah,” tuturnya.
Pj Bupati yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali ini menyebutkan perkebunan di Desa Wanagiri juga mengalami perkembangan yang bagus karena dikolaborasikan dengan wisata alam. Dengan demikian, wisatawan tidak hanya menikmati wisata alam, tapi juga menikmati hasil perkebunan karena ketinggian Desa Wanagiri mencapai 1.100 mdpl sehingga cocok untuk Kopi Arabika.
Dengan kedatangan tim Komisi IV DPR RI, diharapkan ada pengembangan yang lebih untuk Air Terjun Banyumala dan Desa Wanagiri pada umumnya. Ini dikarenakan, pada tahun 2023, pemasukan dari sektor pariwisata di Desa Wanagiri mencapai Rp3 miliar.
“Kalau ini dikelola lebih optimal lagi dengan dampak seperti UMKM berkembang dan ekonomi kerakyatan, itu akan menjadi suatu dorongan penguatan ekonomi di desa. Tentunya kolaborasi dengan Bumdes dan program yang ada di desa. Karena ini kan untuk masyarakat disini juga,” papar Lihadnyana.
Sementara itu, Ketua Tim Kunjungan Kerja Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke LPHD Wanagiri, Sudin, mengatakan bahwa kunjungan ini untuk melihat hasil kerja KemenLHK, khususnya Perhutanan Sosial. Ia bersama tim menilai pemanfaatan Perhutanan Sosial di Desa Wanagiri sudah cukup bagus. Penjagaan wilayah hutan juga sangat bagus. Berbeda dengan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang diberikan program Perhutanan Sosial yang memaknai program tersebut secara berbeda.
“Harusnya pohonnya dijaga, sementara untuk penghidupan masyarakat sekitar bisa tumpang sari,” kata dia.
Sudin menambahkan, tumpang sari yang dimaksud adalah seperti yang dilakukan Desa Wanagiri yaitu pengembangan kopi. Oleh karena itu, pihaknya meminta Kementerian Pertanian yang turut hadir pada saat kunjungan untuk membantu bibit kopi plus peternakannya. Diharapkan, di tempat yang indah seperti wilayah Air Terjun Banyumala ini ada satu kebun kopi organik dengan tidak menggunakan pupuk kimia.
“Pupuknya bisa menggunakan kotoran kambing, misalnya. Saya mendorong Kementerian Pertanian untuk membantu bibit kopi, peternakan, termasuk juga membantu hilirisasi pengolahan kopi jika diperlukan. Sehingga pengelolaannya menjadi satu,” imbuh Sudin. (MC Kab. Buleleng/dra)