Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng Gelar Pangan Murah di BDF 2024

: Dalam rangkaian Buleleng Development Festival (BDF) 2024, Perumda Pasar Argha Nayottama Kabupaten Buleleng turut ambil bagian dengan menghadirkan stan program prioritas ketahanan pangan dan pengendalian inflasi. (Foto: istimewa)


Oleh MC KAB BULELENG, Selasa, 20 Agustus 2024 | 19:04 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 134


Buleleng, InfoPublik - Dalam rangkaian Buleleng Development Festival (BDF) 2024, Perusahaan Daerah (Perumda) Pasar Argha Nayottama Kabupaten Buleleng turut ambil bagian dengan menghadirkan stan program prioritas ketahanan pangan dan pengendalian inflasi. Inisiatif ini merupakan wujud nyata keseriusan Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam menekan angka inflasi serta mengatasi permasalahan stunting di wilayah tersebut.

Direktur Utama Perumda Pasar Argha Nayottama, I Putu Suardhana, menjelaskan bahwa partisipasi ini bertujuan untuk memberikan akses pangan murah kepada masyarakat yang datang ke BDF.

“Dengan adanya pasar murah seperti yang kami gelar di BDF kali ini, kami berharap dapat berperan aktif bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Jika inflasi dapat dikendalikan, daya beli masyarakat tidak akan menurun, sehingga masalah kemiskinan ekstrem dan stunting juga dapat ditekan,” ungkap Suardhana.

Selama BDF, Perumda Pasar menyediakan berbagai komoditi penting seperti beras SPHP (BULOG), beras lokal medium, cabai keriting, cabai rawit, gula pasir, minyak goreng, bawang putih, bawang merah, dan telur ayam.

Harga-harga yang ditawarkan pun relatif lebih murah dibandingkan dengan harga di pasar pada umumnya. Misalnya, di sini harga cabai Rp30.0000 di pasaran kurang lebih Rp47.000 - Rp50.000; beras SPHP (5 kg) Rp55.000 di pasaran Rp58.000; beras lokal Rp 60.000 di pasaran Rp 65.000 - Rp67.000 ribu; beras premium Rp73.000 di pasaran Rp75.000 - Rp77.000; dan Minyak Kita Rp16.000 di pasaran Rp 17.000.

"Komoditi-komoditi ini dijual dengan harga yang lebih murah sebagai bentuk intervensi harga agar tidak mengalami kenaikan yang dapat menaikkan angka inflasi di Kabupaten Buleleng," tutur Suardhana.

Lebih lanjut, Suardhana menekankan bahwa tiga program prioritas pemerintah, yaitu penanganan inflasi, stunting, dan kemiskinan ekstrem, saling berkaitan. Oleh karena itu, selain menggelar pasar murah, pengunjung di sini juga diberikan edukasi dan pengertian apa itu inflasi dan bagaimana kaitannya hingga berujung stunting.

 "Inflasi yang tinggi dapat menurunkan daya beli masyarakat, yang pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan kemiskinan dan stunting. Oleh karena itu, melalui pasar murah ini, kami berupaya menjaga agar harga kebutuhan pokok tetap stabil," tuturnya.

Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi langkah efektif dalam mengurangi beban masyarakat sekaligus mendukung program prioritas nasional yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng. (MC Kab.Buleleng/mdy)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Selasa, 10 September 2024 | 18:14 WIB
Kabupaten Buleleng Raih Penghargaan IMDI 2024 Nasional dan Terbaik di Bali
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Kamis, 5 September 2024 | 11:18 WIB
Pemkab Buleleng Gelar Bimtek Monev untuk Tingkatkan Keterbukaan Informasi Publik
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Senin, 2 September 2024 | 09:42 WIB
Forum Anak Daerah (FAD) Buleleng Sukses Gelar Bahana Kreasi Anak kedelapan
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Sabtu, 31 Agustus 2024 | 08:50 WIB
Kompak! DWP Kabupaten Buleleng Ikuti Lomba Senam Bersama