- Oleh Jhon Rico
- Selasa, 26 November 2024 | 09:40 WIB
: Kepala BPBD Malut, Fehby Alting saat meninjau sekaligus menyerahkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir. Dok: BPBD Malut
Oleh MC KOTA TIDORE, Kamis, 25 Juli 2024 | 14:55 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 276
Weda, InfoPublik - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara (Malut) mencatat hingga 24 Juli 2024 jumlah pengungsi akibat banjir di Halmahera Tengah mencapai 1.726 orang.
Ribuan pengungsi tersebut tersebar di delapan pos pengungsian, dengan jumlah terbanyak berada di Pos Pengungsian Lukulamo sebanyak 373 orang dan Pos Pengungsian Lelilef sebanyak 363 orang.
Kepala BPBD Malut, Fehby Alting, menyebutkan bahwa upaya penanggulangan banjir melibatkan 203 personel dari berbagai instansi, termasuk Kodim 1512/Weda, Polres Halteng, BPBD, dan relawan.
“Evakuasi warga terdampak dilakukan secara bertahap,” ujar Fehby di Lelilef, Kamis (25/7/2024).
BPBD Maluku Utara, atas perintah Penjabat (Pj) Gubernur Malut, Samsuddin A Kadir, juga telah mendistribusikan bantuan ke pos-pos pengungsian berupa beras, mi instan, popok, susu, biskuit, dan selimut.
Selain itu, Fehby mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap prakiraan cuaca buruk yang berpotensi terjadi pada 26-28 Juli, dengan ancaman hujan ringan dan angin kencang di sejumlah wilayah Malut.
“Kami imbau masyarakat untuk mengenali potensi ancaman di lingkungan masing-masing dan meningkatkan pemahaman terkait pengurangan risiko bencana,” tambahnya.
BPBD juga menekankan pentingnya memperoleh informasi dari sumber terpercaya demi mengurangi risiko informasi palsu.
Pihak berwenang terus berkoordinasi untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para pengungsi serta meminimalkan dampak banjir lebih lanjut.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kondisi di Halmahera Tengah dapat segera pulih dan masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan normal. BPBD Maluku Utara akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan update terkini kepada masyarakat. (MC Tidore)