Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat Jelaskan Daya Rusak Virus Polio

: Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Fransiskus S. Sodo, saat me-launching Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024. (Foto: istimewa)


Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Selasa, 23 Juli 2024 | 19:59 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 546


Manggarai Barat, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat melalui Dinas Kesehatan melakukan launching Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024. Kegiatan ini dalam rangka mengantisipasi penyakit polio bagi generasi emas di wilayah Kabupaten Manggarai Barat.

Launching Pekan Imunisasi Nasional 2024 ini mengambil tema "Polio Todak Bisa Diobati, Tapi Dapat Dicegah dengan Imunisasi". Kegiatan ini berlangsung di SDI Wae Mata Labuan Bajo, Selasa, (23/7/2024).

Pemerintah telah menetapkan target untuk memberikan imunisasi kepada anak usia 0 – 7 tahun (7 tahun 11 bulan 29 hari), dengan harapan bahwa melalui partisipasi dalam Pekan Imunisasi Nasional Polio, semua anak-anak dapat terlindungi dari ancaman polio. Program ini juga melibatkan sejumlah tenaga kesehatan dari puskesmas yang ada di Kabupaten Manggarai Barat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo, dalam kata sambutannya mengatakan polio adalah masalah kesehatan yang disebabkan infeksi virus yang nantinya merusak sistem saraf tubuh penderitanya sehingga dapat berisiko terjadinya kelumpuhan, sulit bernafas, atau bahkan kematian.

Dia juga mengatakan virus polio ditularkan oleh infeksi dropleks dari mulut dan tenggorokan atau dari tinja penderita yang terinfeksi. Penularan terjadi secara langsung, yaitu melalui makanan dan minuman yang tercemar virus polio dan penyebaran air liur pasien melalui udara saat berbicara.

Lebih Lanjut, Fransiskus mengatakan polio dapat menyerang semua kelompok umur, namun yang paling rentan adalah kelompok umur kurang dari 3 tahun. Munculnya penyakit ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala

Di tahun 2024 ini, kata Fransiskus Indonesia menghadapi KLB Polio di tujuh provinsi, yakni Provinsi Aceh, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Kepulauan, dan Provinsi Papua Selatan. Karena ada risiko tinggi di 32 provinsi di Indonesia, maka dilaksanakan vaksin polio, termasuk di Kabupaten Manggarai Barat.

"Ada kasus KLB di tujuh provinsi tidak termasuk NTT. Setelah dicermati dari tujuh Provinsi itu berpotensi menyebar ke provinsi-provinsi lain sehingga secara nasional termasuk di Kabupaten Manggarai Barat harus dilakukan vaksin polio," ungkap Fransiskus.

Fransiskus juga mengatakan Kabupaten  Manggarai Barat merupakan kabupaten yang berisiko tinggi terjadinya penyakit polio. Dilihat dari capaian di tahun 2023 di mana imunisasi dasar lengkap pada bayi pencapaiannya 45,07 persen, imunisasi balita lengkap capaiannya 18,17 persen, dan satu bulan imunisasi pada anak sekolah pencapaiannya 0,67 persen.

Fransiskus melanjutkan, pada periode Januari sampai Juni 2024 capaian imunisasi dasar lengkap pada bayi 11,84 persen, imunisasi balita lengkap capaiannya 5,97 persen, dan bulan imunisasi pada anak sekolah capaiannya 0,35 persen. Untuk pencapaian vaksin polio sendiri diketahui pada tahun 2023 sebesar 70,30 persen, dan pada periode Januari sampai Juni 2024  sebesar 21,56 persen.

Untuk diketahui, kata Fransiskus, dari capaian tersebut, pemerintah mewajibkan anak-anak usia 0 - 7 tahun untuk mengikuti polio vaksin yang ditentukan oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan. Untuk Kabupaten Manggarai Barat, vaksin polio dimulai pada tanggal 23 Juli 2024 untuk vaksin polio dosis 1, dan dilanjutkan pada tanggal 8 Agustus 2024 untuk vaksin polio dosis 2.

"Untuk guru-guru kita sedang menghadapi rangkaian kegiatan 17 Agustus  jangan lupa ini penting karena tanggal 8 Agustus itu akan dilaksanakan vaksin polio dosis 2. Jangan sampai ada yang sudah vaksin polio dosis 1 tetapi dosis 2 terabaikan. Ini menjadi perhatian bagi Dinas Kesehatan. Puskesmas harus bekerjas sama dengan Dinas PKO dan seluruh kepala sekolah supaya cakupan pelaksanaan vaksin mencapai target yang direncanakan," papar Fransiskus.

Di akhir kata sambutannya, Fransiskus mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menginformasikan dan membawa anak yang berusia 0 - 7 tahun ke tempat pelaksanaan imunisasi, baik di puskesmas, posyandu, kantor desa, sekolah, dan lain- lain yang telah ditentukan.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Adrianus Ojo, saat membacakan laporannya mengatakan bahwa berdasarkan capaian nilai standar risiko yang dikeluarkan oleh WHO, Indonesia dikategorikan sebagai wilayah kategori berisiko tinggi penularan polio.

Untuk memutus mata rantai penularannya, kata Adrianus, pemerintah melaksanakan PIN dalam rangka penanggulangan polio. Untuk Provinsi NTT, kata Adrianus, masuk dalam pelaksanaan PIN tahap 2 yang dimulai pada 23 Juli 2024.

Lebih lanjut, Adrianus mengatakan bahwa berdasarkan data Pusdatin, ada 49.087 sasaran usia 0 - 7 tahun yang tersebar di 22 puskesmas yang sudah terintegrasi dan terregistrasi di Kabupaten Manggarai Barat. Berdasarkan pendataan riil, ada 34.219 anak dengan rincian: anak 0 - 29 bulan sebanyak 22.079 anak;  anak 5 - 6 tahun ada 6.841 anak; dan anak 7 tahun ada 5.659 anak.

Sasaran terbanyak ada di wilayah kerja puskesmas Labuan Bajo, yakni ada 6.316 anak. Sedangkan yang paling rendah ada di wilayah puskesmas  Ranggu, yakni 509 anak.

Adrianus juga mengatakan penerima manfaat anak 0 - 7 tahun dan seluruh masyarakat Kabupaten Manggarai Barat, untuk periode pertama dilaksanakan tanggal 23 Juli 2024, dan periode kedua  tanggal 8 Agustus 2024 dengan tempat sebanyak 400 pos pelayanan di seluruh Kabupaten Manggarai Barat.

Adapun tujuan dari kegiatan ini, kata Adrianus, ada dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Yang menjadi tujuan umum adalah mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Sedangkan tujuan khususnya adalah mencegah terjadinya polio di Kabupaten Manggarai Barat dan meningkatkan cakupan imunisasi rutin lainnya.

Kegiatan ini turut dihadiri unsur Forkopimda, Kapolres Manggarai Barat AKBP Christian Kadang, Kasie Intel Kejaksaan Negeri Manggarai Barat N. A. A. Pradewa Artha, Ketua TP-PKK Manggarai Barat Trince Yuni Endi, Wakil Ketua TP-PKK Manggarai Barat Meli Weng, para asisten, Staf Ahli Bupati, para kepala OPD, instansi vertikal, insan pers, serta para undangan lainnya. (MC Kab. Manggaraibarat/Bion/Gonza -Tim IKP)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Jumat, 30 Agustus 2024 | 22:11 WIB
Dinkes Kota Padang Pastikan Ketersediaan Vaksin Polio untuk Tahap Kedua
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Rabu, 28 Agustus 2024 | 07:00 WIB
Puskesmas Pauh Gencarkan Program SANDI untuk Sukseskan Imunisasi Polio 2024
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 22 Agustus 2024 | 10:33 WIB
KPK dan Manggarai Barat Bersinergi Wujudkan Kabupaten Antikorupsi
  • Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT
  • Rabu, 21 Agustus 2024 | 15:51 WIB
Manggarai Barat Jadi Salah Satu Contoh Kabupaten Observasi Antikorupsi
  • Oleh Untung Sutomo
  • Selasa, 20 Agustus 2024 | 10:01 WIB
Sistem Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak untuk Pariwisata Resmi Diluncurkan