- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Senin, 25 November 2024 | 20:20 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Jumat, 5 Juli 2024 | 12:09 WIB - Redaktur: Elvira - 3K
Lumajang, InfoPublik - Pemanasan global yang memicu perubahan iklim ekstrem kini menjadi perhatian utama dalam penanganan cuaca ekstrem di Lumajang. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Lumajang, Reza Aditya, mengangkat tema dialog interaktif bertajuk "Peringatan Dini Cuaca Ekstrem." Acara ini mencakup serangkaian kegiatan yang memberikan informasi segera serta prediksi potensi bencana akibat cuaca ekstrem.
"Cuaca ekstrem merupakan kondisi cuaca yang melebihi dari batas kewajaran," jelas Reza.
Dalam talkshow program Jelajah Informasi dan Berita (Jelita) di LPPL Radio Suara Lumajang, Kamis (4/7/2024), Reza juga menjelaskan bahwa menurut informasi dari BMKG, bulan Juni, Juli, dan Agustus biasanya merupakan musim kemarau.
Namun, saat ini masih terdapat intensitas hujan ringan. Di daerah dataran tinggi, intensitas hujan sedang hingga tinggi, sementara di daerah dataran rendah, intensitas hujan sedang hingga rendah.
"Kondisi iklim saat ini tidak menentu, jadi disebutkan musim kekeringan basah," ujarnya.
Dengan adanya peringatan dini tersebut, BPBD Lumajang mengharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan siap dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem. Masyarakat diimbau untuk mengambil langkah-langkah antisipatif guna mengurangi risiko bencana yang mungkin timbul akibat perubahan cuaca.
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya BPBD Lumajang dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap cuaca ekstrem yang dipicu oleh pemanasan global. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk dari bencana yang mungkin terjadi,” pungkasnya. (MC Kab. Lumajang/Kominfo-lmj/Bob/An-m)