- Oleh Wahyu Sudoyo
- Senin, 25 November 2024 | 20:27 WIB
: Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum, Yakub Husain membuka kegiatan Smart Bangsaku, Bersatu Indonesiaku, Forum Kordinasi Pencegahan Teroris di Aula Diknas Kota Tidore Kepulauan, Rabu (20/3/2024). Foto: Risal Irwan
Oleh MC KOTA TIDORE, Kamis, 21 Maret 2024 | 07:45 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 254
Tidore, InfoPublik - Pencegahan intoleransi, radikalisme dan terorisme hendaknya ditanamkan sejak dini kepada anak-anak usia remaja, termasuk juga para orang tua agar terhindar dari paham kekerasan dan terorisme.
Untuk mengembangkan pemahaman ibu dan anak dalam pencegahan intoleransi, radikalisme dan terorisme, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (BKPT) Maluku Utara menggelar kegiatan “Smart Bangsaku, Bersatu Indonesiaku” dengan tema pelibatan masyarakat dalam pencegahan radikalisme dan terorisme.
Kegiatan yang diikuti para siswa SMP/MTS di Kota Tidore bersama para orang tua berlangsung di aula Diknas Kota Tidore Kepulauan, Rabu (20/3/2024).
Walikota Tidore yang diwakili Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum, Yakub Husain, saat membuka acara mengatakan, pemahaman tentang terorisme dapat dimulai dari lingkup paling kecil yakni keluarga, di mana madrasah pertama dalam keluarga yang membentuk anak-anak menuju dunia luar adalah ibu.
Menurut dia, peran seorang ibu sangat krusial dalam menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada anak dan menjadi benteng utama dalam menangkal paham radikal terorisme.
“Peran perempuan atau seorang ibu sangat strategis dalam memberikan edukasi dan literasi terhadap keluarga khususnya anak-anak agar dapat terhindar dari paham kekerasan dan terorisme,” ujarnya.
Yakub Husain menyampaikan, Pemerintah Daerah (Pemda) menyambut baik dan mengapresiasi terselenggaranya kegiatan tersebut di Kota Tidore Kepulauan.
Dia pun menyampaikan terima kasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Bidang Perempuan dan Anak Provinsi Maluku Utara.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini akan semakin membuka wawasan pola pikir kita untuk memahami bahwa terorisme adalah sebuah paham yang menjadi duri dalam mencapai kemajuan untuk Ibu Pertiwi dan pencegahannya dapat diminimalisir dimulai dari pendekatan keluarga,” tandasnya.
Yakub berharap, dengan pemahaman yang baik sejak dini, diharapkan anak-anak dapat memiliki kesadaran tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan, toleransi dan dapat menghindari paham radikalisme.
Adapun upaya yang dapat dilakukan adalah melalui membuka dialog secara intensif atau membangun komunikasi yang aktif dengan anak serta membawa anak-anak dalam pergaulan yang lebih bermanfaat.
“Peran seorang Ibu juga dapat dikatakan sebagai lensa yang dipakai anak-anaknya untuk melihat dunia, oleh karenanya harmoni sosial atas masyarakat dengan keanekaragaman berbagai perbedaan, diharapkan dapat diterima dengan baik oleh anak melalui sosok ibu,” tuturnya.
Turut hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini, Eliyana Puspitasari dari BNPT, Kasi Pengawasan Jaringan BNPT Maluku Utara Eldy Bisma Putra dan Ketua Badan Kontak Majelis Ta’lim (BKMT) Maluku Utara Masni BSA. (Uyun/MC Tidore)