Berstatus DPP, Tiga Destinasi Wisata di Morotai Ini jadi Prioritas Pengembangan

: Destinasi wisata Pulau Galo-galo di Morotai. Foto Dok/Istimewa


Oleh MC KOTA TIDORE, Selasa, 19 Maret 2024 | 12:49 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 200


Morotai, InfoPublik – Tiga destinasi pariwisata di pulau Morotai, Maluku Utara, menjadi prioritas untuk dikembangkan dalam jangka panjang.

Hal itu sejalan dengan telah masuknya kabupaten Pulau Morotai, dalam rencana induk destinasi pariwisata nasional atau Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Dinas Pariwisata (Dispar) Pulau Morotai, Muksin Soleman, mengatakan, tiga destinasi tersebut yaitu pulau Dodola, pulau Galo-Galo Kecil, dan kawasan mangrove desa Daruba Pantai, kecamatan Morotai Selatan.

"Wisata buatan antara Gotalamo dengan Daruba Pantai di wilayah mangrove itu rencananya juga oleh pemerintah daerah dijadikan sebagai Water Front City (WFC) Zona III," ujarnya.

Muksin menyebut, ITMP untuk tiga destinasi tersebut sudah masuk dalam draft yang tengah difinalisasi dan akan ditandatangani oleh presiden.

“Jadi, beberapa waktu yang lalu Kemenparekraf meminta Pemda dalam hal ini Dinas Pariwisata, untuk mengusulkan lokasi prioritas, atau beberapa lokasi yang nanti dijadikan sebagai penyusunan master plan," bebernya.

Terkait program tersebut, kata Muksin, Dispar Morotai sudah menyiapkan data awal yang diminta oleh Kemenparekraf. Salah satunya adalah persiapan lokasi prioritas.

"Kemudian nanti ditentukan juga di mana lokasi prioritas ini, harus menjamin lahannya itu clear. Saat ini kalau Dodola memang pemerintah lagi kelola, jadi lahannya aman, tapi pulau Galo-Galo Kecil ini statusnya belum kita cek,” ungkapnya.

“Kemudian Gotalamo ini masuk di wilayah mangrove juga, nah ini butuh dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan pembangunan wisata di kawasan mangrove. Karena ini semua tujuannya untuk pengembangan pariwisata ke depan," imbuh Muksin.

Menurut dia, dokumen perencanaan master plan ini disusun selama 10 tahun ke depan.

"Lokus-Lokus tadi bakal disusun masa plan-nya sehingga nanti setelah dokumen itu jadi, bakal dibangun selama 10 tahun, dan Dodola ini jadi concern pariwisata di Morotai," timpalnya.

Lebih lanjut dia menekankan bahwa pembangunan pariwisata perlu mendapat dukungan semua pihak, terutama dari aspek pembiayaan mulai dari kementrian dan Pemerintah Provinsi (Pemprov). Terlebih lagi, Destinasi Pariwisata Prioritas merupakan program dari pemerintah pusat.

“Sehingga harus ada kolaborasi, pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi, maupun pemerintah daerah, harus bersama-sama untuk membangun," pungkasnya. (Fizri Nurdin/MC Tidore)

 

Berita Terkait Lainnya