- Oleh MC KOTA TIDORE
- Kamis, 28 November 2024 | 13:34 WIB
: Kepala BPBD Halmahera Barat, Wawan Gunawan M. T. Ali bersama Wakil Kepala SD Negeri 41 Tataleka, dan para mahasiswa serta siswa dan siswi bersama setelah sosialisasi. (Foto/Dok. Azhar)
Oleh MC KOTA TIDORE, Rabu, 13 Maret 2024 | 15:24 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 170
Jailolo, InfoPublik – Pengetahuan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana perlu diajarkan sejak dini terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.
Terkait hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Barat berkolaborasi dengan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mengajar Desa (GMD) melakukan sosialisasi dan simulasi mitigasi bencana di SD Negeri 41 Tataleka, kecamatan Jailolo Selatan, kabupaten Halmahera Barat.
Kegiatan yang diikuti 90 siswa ini dimulai dengan sosialisasi terkait materi kebencanaan secara umum khususnya di sekitar lingkungan sekolah dan kabupaten Halmahera Barat.
Kepala BPBD Kabupaten Halmahera Barat, Wawan Gunawan M.T. Ali mengatakan, desa Tataleka merupakan salah satu daerah yang cukup rawan bencana seperti tsunami, gelombang tinggi, dan gempa bumi, karena lokasi rumah-rumah penduduknya dekat dengan tepi pantai.
”Melalui kegiatan sosialisasi dan simulasi penanganan bencana ini diharapkan siswa-siswa mempunyai gambaran dalam penanganan bencana,” ujarnya, Rabu (13/3/2024).
Dia mengimbau para siswa agar mulai mengenali potensi bencana di sekitarnya sehingga dapat melakukan upaya-upaya mitigasi bencana yang dapat meminimalisasi dampak kejadian bencana, misalnya terkait mitigasi bencana banjir dan gempa bumi.
”Saya berharap pelaksanaan kegiatan ini dapat dipertahankan supaya kesiapsiagaan kita terkait dengan metigasi bencana lebih difokuskan kepada siswa-siswa SD sehingga dari akarlah kita buat kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu siswi SD Negeri 41 Tataleka, Nana mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat karena dirinya dapat memahami apa yang harus dilakukan ketika terjadi gempa bumi.
”Saya akan dapat mengingatkan kepada orang tua juga keluarga supaya tidak panik, dan harus bersembunyi di bawah meja atau menutup kepala dengan buku saat terjadi bencana,” tuturnya. (Nanang/MC Tidore)