- Oleh MC KAB BATANG
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 20:05 WIB
: Manajer pemasaran pasar swalayan, Muhammad Hamami (kiri) memperhatikan cara Adelia (kanan) siswi kelas XII jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran, saat Ujian Kompetensi Keahlian, di aula SMKN 1 Kabupaten Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Selasa, 27 Februari 2024 | 19:38 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 291
Batang, InfoPublik - Selain pembelajaran secara teori tentang dunia bisnis dan pemasaran di depan kelas, pelajar SMKN 1 Batang, perlu mendapatkan pembelajaran dari praktik langsung.
Melalui Uji Kompetensi Keahlian, berkonsep layaknya minimarket dan toko retail sesungguhnya, menjadikan pelajar lebih siap menapaki dunia bisnis.
Ujian kompetensi tersebut melatih anak didik agar mampu mempraktikkan cara menata produk, pelayanan prima hingga proses transaksi jual beli ke konsumen.
Kepala Program Bisnis Daring dan Pemasaran, SMKN 1 Batang Sri Siyamsah mengatakan, dipilihnya konsep minimarket yang dihadirkan langsung, agar anak dapat mempraktikkan hasil pembelajaran dan terbiasa dengan suasana retail.
“Nanti akan terlihat cara melayani konsumen apakah sesuai standar atau justru sebaliknya,” katanya, saat ditemui di Aula SMKN 1 Batang, Kabupaten Batang, Selasa (27/2/2024).
Untuk menekankan hasil penilaian yang lebih netral, pihak sekolah juga menghadirkan penilai dari salah satu pasar swalayan. Manajer pemasaran pasar swalayan, Muhammad Hamami mengatakan, konsep yang dipilih sangat tepat, karena melatih kemandirian anak.
“Ada kesiapan mental, ketika mereka lulus sekolah, sudah ada gambaran saat terjun ke dunia kerja khususnya retail,” jelasnya.
Secara garis besar telah memenuhi standar untuk miniatur minimarket. Namun ketika mereka sudah terjun langsung ke lapangan, akan makin mengeksplor kompetensi dalam menata produk agar konsumen tertarik membeli produknya.
“Untuk menjadi pebisnis di dunia retail harus menjadi pribadi yang punya kemauan keras dan kemampuan andal serta terus meningkatkan kapasitasnya, agar konsumen tertarik dengan produk yang dipasarkan,” tegasnya.
Salah satu siswi kelas XII, Adelia mengungkapkan, ujian kompetensi yang dikonsep seperti minimarket membuat mental lebih siap ketika nantinya terjun menjadi karyawan.
“Kemampuan menata produk jadi lebih rapi, seperti makanan hingga fesyen,” ungkapnya.
Kepala SMKN 1 Batang Muji Listyawati menekankan, pembelajaran yang diperoleh, anak tidak hanya mampu menjadi karyawan yang piawai menata produk.
“Tetapi memahami mana saja penyuplai produk yang lebih tepat untuk mencukupi retail mereka,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Sri Rahayu)