: Foto : Para perupa dari berbagai daerah saat pamerkan lukisan. (fuady)
Oleh MC KAB TUBAN, Rabu, 24 Januari 2024 | 16:20 WIB - Redaktur: Juli - 84
Tuban, InfoPublik - Sedikitnya 19 perupa dari berbagai daerah menggelar pameran seni rupa di Gedung Budaya Loka, Tuban.
Gelaran yang mengusung tema “Glowing” tersebut diselenggarakan mulai 20 hingga 30 Januari 2024 mendatang.
Sembilan belas seniman tersebut di antaranya, dari Tuban, Siswandi, Imam Sucahyo, Nugroho, Muchlis Zahidy, Ir. RW. A. Dyaksa VIII, Najib Amrulloh (Alm.). Iwan Karunia, KIORO, Abdul Irsyad Ashari, dari Yogyakarta Putu Sutawijaya, Januri, Novellah Hafidzoh, dari Surabaya Celena Aline Setiyoko, Vincent Prijadi Purwono, Jopram, Dyan Condro, dari Lamongan Kris Dolog, dari Batu Isa Anshori, dan dari Gresik Rezzo Masduki.
Ketua pelaksana pameran Fuady Kresna mengatakan, untuk menciptakan kreativitas, para seniman Tuban menjadikan Gedung Budaya Loka sebagai saksi dari pagelaran seni yang bernama "Titik Kumpul, para seniman lukis pun dapat sepenuhnya mengekspresikan diri melalui karya-karya mereka," jelas Fuady saat dihubungi reporter tubankab.go.id melalui ponsel, Rabu (24/1/2024).
Acara ini menjadi panggung bagi para seniman untuk memamerkan berbagai bentuk dan gaya lukisan mereka, yang mencerminkan keberagaman ekspresi seni dan kekayaan budaya.
Lanjut Fuady menjelaskan, digelarnya Titik Kumpul merupakan inisiasi sekaligus ide bersama para pelaku seni rupa sebagai upaya untuk menyambungkan rasa, mengumpulkan potensi, dan membangun kembali gairah berkesenian di Kabupaten Tuban.
“Karena dahulu, eksistensi seni rupa di Kabupaten Tuban pernah menjadi sorotan para seniman rupa Jawa Timur, nasional, bahkan internasional,” tuturnya.
Disampaikan, dengan diadakannya Titik Kumpul yang juga sebagai wadah silaturahmi bagi seniman rupa Jawa Timur, tercipta pula embrio yang menandai persiapan menyambut Kabupaten Tuban sebagai kota industri dan kota kolaborasi.
“Inisiatif ini sejalan dengan harapan Pemkab Tuban yang bertujuan untuk menggali potensi seni dan memperkuat upaya promosi dalam mendukung perkembangan daerah,’’ ujarnya.
Untuk mengunjungi pameran Titik Kumpul, sambungnya, masyarakat dapat membeli tiket seharga Rp10 ribu bagi orang dewasa, sedangkan untuk anak-anak di bawah 6 tahun dibebaskan dari biaya tanda masuk. Tiket dapat dibeli pada jam operasional antara pukul 10.00 hingga 21.00 WIB.
Di sisi lain, Fuady menambahkan bahwa pameran seni rupa ini tidak hanya berfungsi sebagai wahana hiburan, tetapi juga memainkan peran penting sebagai alat pendidikan budaya yang merakyat dan sebagai platform diplomasi budaya.
Lebih lanjut, Titik Kumpul juga berperan sebagai pendorong dalam mengembangkan sektor pariwisata yang berbasis seni.
Ketika ditanya mengenai pemilihan tema, pria kelahiran 1996 ini menerangkan bahwa tema tersebut bermaksud untuk mengulik kecenderungan masyarakat konsumtif dari berbagai kelas dan level ekonomi, yang bagi mereka nyaris memiliki kebiasaan yang sama.
“Bersolek dengan cara yang mencolok, lebih cantik dan lebih glowing. Mengubah performa dengan dukungan tata rias media canggih dan mahal,” ujar Fuady.
Ia berharap, dengan tema Glowing yang diangkatnya tahun ini, tak hanya sebagai media hiburan yang indah, namun juga menjadi pemantik otokritik dan wahana kontemplasi untuk setiap pengunjung. (yavid rahmat perwita/hei)