- Oleh MC KAB BATANG
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 20:05 WIB
: Kejari Batang menggelar rapat dalam mendampingi Aliran Kepercayaan Ciptakan Kerukunan Umat.
Oleh MC KAB BATANG, Rabu, 15 November 2023 | 06:16 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 45
Batang, InfoPublik - Menjaga kerukunan umat menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
Tak terkecuali Kejaksaan Negeri Batang yang intens memberikan pendampingan terhadap belasan penghayat aliran kepercayaan, agar dapat menjaga kerukunan dengan umat beragama lainnya.
Kepala Seksi Intelejen Kejari Batang Dipo Iqbal menyampaikan, menjaga kondusivitas daerah sudah menjadi tugas dari Kejari, baik pada aliran kepercayaan maupun umat beragama.
“Ini semua dilakukan demi mencegah munculnya gesekan yang dapat mengakibatkan konflik sosial,” katanya, saat ditemui usai memimpin Rakor Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat, di Aula Kejari Batang, Kabupaten Batang, Selasa (14/11/2023).
Ia memastikan, kondusivitas di Kabupaten Batang masih terjaga dengan baik. Semuanya stabil, tidak ada riak yang berarti. Warganya masih bisa menunjukkan toleransi yang baik antar penghayat kepercayaan maupun umat beragama.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Batang Agung Wisnu Barata mengatakan, berdasarkan data ada 16 penghayat aliran kepercayaan yang hingga kini masih tetap menjalankan kepercayaannya dengan bebas tanpa ada tekanan.
“Terkadang ada sebagian di antara mereka yang tidak ingin diketahui, karena aliran kepercayaan merupakan sebuah ranah kebebasan antara dirinya dengan Tuhan,” jelasnya.
Rakor kali ini sangat menarik karena pesertanya tidak hanya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) saja. Namun turut mengundang Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI).
“Menariknya, keduanya bisa duduk bersama dalam satu forum diskusi, namun untuk kepengurusan tetap masing-masing,” tegasnya.
Pendampingan dan pengawasan terhadap aliran kepercayaan tetap dilakukan bersama Kejari, Kesbangpol dan Disdikbud Batang.
Perwakilan aliran kepercayaan Jowo Jawoto, Amat Duhri mengatakan, ia bersama belasan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa, tidak terbesit sedikit pun untuk melakukan tindakan anarkis maupun radikal.
Kendati demikian, ia tidak menampik, bahwa dimungkinkan ada oknum tidak bertanggung jawab, yang ingin mencemarkan nama baik para penghayat aliran kepercayaan.
“Yang pasti kami semua berpedoman pada Pancasila, kearifan lokal, budaya di Indonesia,” ungkapnya.
Terkait pemakaman, para penghayat aliran kepercayaan tidak memiliki tata cara khusus.
“Setelah meninggal pemakaman kami sepenuhnya kami serahkan kepada masyarakat setempat. Meski demikian, dalam hati kami, tetap memiliki kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)