BNPB Sosialisasikan Sistem Manajemen Pengetahuan Bencana di Jatim

: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar sosialisasi Sistem Manajemen Pengetahuan Bencana atau Disaster Knowledge Management System (DKMS) di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (3/11/2023)


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Sabtu, 4 November 2023 | 02:41 WIB - Redaktur: Tobari - 32


Surabaya, InfoPublik - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar sosialisasi Sistem Manajemen Pengetahuan Bencana atau Disaster Knowledge Management System (DKMS) di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (3/11/2023).

Sosialisasi melibatkan perwakilan dari BPBD Jawa Timur bersama Bappeda dan Dinas Kominfo Jatim. Perwakilan dari kabupaten diwakili oleh BPBD Pacitan.

Analis Bencana Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana BNPB, Joko Sriwismoko mengatakan, sosialisasi di Jawa Timur ini menjadi salah satu upaya penting dalam menguji aplikasi DKMS yang baru dibuat oleh BNPB.

"Kami butuh masukan dan uji coba aplikasi. Kami melihat Jawa Timur ini masuk skala prioritas daerah yang risiko dan ancaman bencananya tinggi," kata Joko.

Ia menjelaskan beberapa potensi bencana yang dikhawatirkan di Jatim sangat mungkin terjadi. Seperti banjir di wilayah Bengawan Solo karena sudah mendekati musim hujan. Tanah longsor di wilayah perbukitan, potensi gempa karena berada di barisan Gunung Berapi seperti Kelud, Bromo, Semeru.

Joko juga menyampaikan keterlibatan Kabupaten Pacitan karena ancaman bencana yang sangat tinggi. "Pacitan di wilayah Pantai Selatan yang berpotensi terjadi gempa dan tsunami karena masuk ring of fire, juga berpotensi terjadi tanah longsor karena wilayah perbukitan," ungkapnya.

Dengan adanya sistem DKMS, lanjut dia, sebagai bentuk upaya untuk meminimalisir dampak bencana sebagai melalui proses mitigasi berdasarkan data. "Jadi apa ancamannya dan bagaimana penanganannya. Aplikasi ini menekankan pada pentingnya manajemen pengetahuan dalam bencana dengan berbagai komponen pengetahuan," tuturnya.

Selain itu, aplikasi juga menyediakan informasi yang disarikan dari kajian dan dokumen yang telah dirumuskan sebelumnya untuk pengambilan keputusan bagi kepala daerah. Termasuk perlu tidaknya perintah evakuasi dan peringatan dini saat terjadi bencana.

"Melalui sosialisasi ini, apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan dan dibutuhkan. Tidak menutup kemungkinan nanti bisa diintegrasikan dengan aplikasi di daerah," ujarnya.

Sekretaris BPBD Jawa Timur, Andhika Nurrahmad Sudigda mewakili Kalaksa BPBD Jatim menyampaikan, sosialisasi DMKS ini merupakan yang pertama dilakukan di wilayah Jawa Timur.

Ia pun menyampaikan terima kasih atas kepercayaan BNPB yang melakukan sosialisasi dan uji aplikasi di Jawa Timur. "Semoga Jawa Timur bisa memberikan banyak masukan dan data untuk mendukung DMKS ini," pungkasnya. (MC Jatim/ida-idc/toeb)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 20 September 2024 | 11:01 WIB
KPID Jawa Timur Apresiasi LPPL Radio Suara Blambangan Banyuwangi
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 20 September 2024 | 02:32 WIB
Pembalap Roby Sakera Sumbang Satu Medali Emas untuk Jatim
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 20 September 2024 | 02:30 WIB
Pelatih Hoki Lapangan Putri Jatim: Target Emas,Harus Puas di Peringkat Lima
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 20 September 2024 | 02:28 WIB
Sesi Kesembilan: 18 Partai Tinju Putri Siap Dilakoni 36 Atlet
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 20 September 2024 | 02:26 WIB
Jatim Kunci Emas Gaya Ganti Estafet 4X100 Meter Putri
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 20 September 2024 | 02:24 WIB
Sukses Arung Jeram di PON XXI/2024 Jadi Motivasi Galakkan Sport Tourism
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 19 September 2024 | 18:06 WIB
Jatim dan Bali Tambah Medali Emas dari Atletik
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 19 September 2024 | 14:58 WIB
Kalahkan Jawa Barat, Tim Atletik Jawa Timur Raih Medali Emas 4x400 Estafet Putra