- Oleh MC KAB BATANG
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 20:05 WIB
: Menjelang peringatan Hari Wayang Nasional,Persatuan Pedalangan Indonesia Batang makin intens berlatih.
Oleh MC KAB BATANG, Kamis, 2 November 2023 | 14:13 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 87
Batang, InfoPublik - Menjelang peringatan Hari Wayang Nasional pada Selasa(7/11/2023) mendatang, Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Batang makin intens berlatih sebelum pagelaran wayang semalam suntuk.
Uniknya, pagelaran nanti, Pepadi akan menampilkan kemampuan para dalang cilik yang telah banyak meraih prestasi baik di kancah eks-Karesidenan Pekalongan maupun Provinsi Jawa Tengah.
Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Batang Ki Tulus Wahyu Utomo atau lebih dikenal dengan nama Ki Uut mengatakan, para dalang cilik yang akan tampil nantinya, dipastikan mumpuni karena telah meraih prestasi.
“Dalang cilik yang akan tampil, Ki Elginara Sidqi SD N 3 Beji, Ki Huda Erlangga SMP N 1 Kandeman, Ki Ananta Oriza Ardian SMP N 3 Batang, Ki Abid Aqila Pranaja SD N 5 Proyonanggan, dan Ki Syaariful Anam SMP N 2 Tersono. Sedangkan untuk Limbukan menghadirkan Ki Wahyudin dan Goro-goro oleh Ki Rochim,” katanya, saat mendampingi anak didiknya berlatih, di Komplek Kantor Bupati Batang, Kabupaten Batang, Kamis (2/11/2023).
Ia bangga ditengah derasnya arus kemajuan teknologi informasi, masih ada para generasi milenial dan generasi Z, yang tertarik mempelajari dan menekuni seni budaya pewayangan yang telah diciptakan oleh para leluhur.
“Keinginan itu muncul dari diri pribadi mereka, tanpa ada unsur paksaan dari siapa pun. Kami hanya memberikan dukungan dengan mendampingi, melatih secara rutin dan menyiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan,” ungkapnya.
Dalam pagelaran wayang yang rencananya digelar selama tujuh jam di Pendapa Kabupaten Batang, akan menampilkan lakon Bimo Suci yang mengisahkan Raden Bratasena sedang mencari jati dirinya.
“Dalam kisahnya Raden Bratasena berusaha untuk menghormati orang tuanya, Raden Pandu Dewanata, hingga dapat hidup bahagia,” terangnyanya.
Sementara itu, Salah satu dalang cilik, Ki Ananta Oriza Ardian menyampaikan, kesukaan terhadap seni pewayangan sudah ditekuni sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak hingga kini.
“Biasanya latihan rutin cuma seminggu sekali, tapi karena mau pentas di pendapa, ya jam latihannya ditambah. Ini lagi latihan gerakan "budalan" atau berangkatnya para Kurawa menuju medan pertempuran,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)