PWRI dan Kerta Wredatama Blora Kembali Ajak Budayakan Berjemur di Bawah Sinar Matahari Pagi

:


Oleh MC KAB BLORA, Jumat, 15 Juli 2022 | 21:22 WIB - Redaktur: Tobari - 296


Blora, InfoPublik - Pengurus Persatuan Wredatama RI (PWRI) dan Kerukunan Wanita (Kerta) Wredatama Kabupaten Blora kembali mengajak warga masyarakat untuk melakukan gerakan Pengamalan Budaya Berjemur (PBB) di bawah sinar matahari pagi.

Ketua PWRI Blora, Bambang Sulistya menjelaskan sebagai ikhtiar agar badan tetap sehat, selain rutin berolahraga, asupan makanan bergizi dan seimbang, istirahat yang cukup juga jangan lupa untuk menghadirkan matahari dalam kehidupan sehari-sehari.

"Karena dari matahari atau sang surya yang merupan Ciptaan Tuhan Yang Maha Hebat kita bisa memperoleh manfaat dan teladan bagi kehidupan kita," ungkapnya, Jumat (15/7/2022).

Adapun berbagai kebaikan yang dapat kita manfaatkan dari matahari. Pertama, memberi kontribusi positif bagi kesehatan atau imunitas diri manusia.

Ketika sedang terjadi memucaknya pandemi Covid-19 di Kabupaten Blora muncul gerakan PBB (Pengamalan Budaya Berjemur) di Lapangan Kridasono dan di berbagai tempat.

Bahkan berjemur tidak pakai baju atau blojet. Namun saat ini kegiatan tersebut sudah tidak ada lagi kegiatan berjemur di bawah sinar matahari.

"Untuk saya mengajak para ibu ibu agar mau mengawali lagi untuk berjemur matahari di pagi hari berkisar pukul 8 s/d 10.Durasi berjemur yang dianjurkan antara 15- 20 menit tiap hari," tutur mantan Sekda Blora itu.

Karena dengan berjemur di pagi hari kita akan memperoleh berbagai manfaat diantaranya mencegah terinfeksi virus corona meskipun tak dapat membunuh virus corona.

Kemudian meningkatkan fungsi otak, membantu menghilangkan depresi ringan, menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan tulang.

Membantu meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi gejala alzheimer/pikun. Mengurangi rksiko penyakit kanker dan bisa untuk detoksifikasi tubuh serta mampu mencegah diabetes.

"Kdua sinar matahari mampu menyegarkan lingkungan hidup," terangnya.

Karena sinar matahari mendukung terjadinya proses fotosintesis pada hijauan daun tanaman.

Melaluhki proses tersebut salah satunya dihasilkan oksigen yang sangat bermanfat bagi kehidupan. "Oleh karena itu ciptakan disekitar rumah dan halaman ada tanaman penghijaun/buah-buahan," ujarnya.

Bila lahan sempit bisa tanam di pot-pot untuk ditempatkan di teras rumah.

Berikutnya, ketiga matahari dapat dijadikan motivasi diri dalam melaksanakan disiplin waktu dan janji kepada orang lain.

Karena ada ungkapan kalau kita mau disiplin bercerminlah kepada matahari setiap pagi pasti berada di ufuk sebelah timur dan sore hari disebelah barat serta tak pernah ingkar janji.

Selanjutnya, keempat, menjadikan teladan dalam mencegah sikap yang suka mengumbar pamer dan kehebatan diri.

Seperti dalam ungkapan bijak, "Jadilah cahaya matahari walau tak tersentuh, namun selalu menerangi kehidupan. Kelima, matahari menjadi filosofi kehidupan dalam kegiatan berbagi di masyarakat," katanya.

Seperti dalam syair lagu Kasih Ibu Karya legendaris Mochtar Embut yang lahir pada 5 Januari 1973 di Sulawesi Selatan dan meninggal 20 juli 1973 (39 tahun).

"Kasih Ibu, kepada beta tak terhingga sepanjang masa, Hanya memberi,Tak harap kembali,Bagai Sang Surya, Menyinari Dunia," jelasnya.

Syair lagu itu dinyanyikan bersama dengan sukarela dan sukaria oleh ibu-ibu Kerta Wredatama Kabupaten Blora untuk membangkitkan kerukunan, kekeluargaan dan keguyuban. (MC Kab.Blora /Teguh/toeb).