Tergenang Banjir Rob, BPBD Pemalang Dirikan Posko dan Dapur Umum

:


Oleh MC KAB PEMALANG, Jumat, 27 Mei 2022 | 13:38 WIB - Redaktur: Kusnadi - 412


Pemalang, InfoPublik - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pemalang mendirikan dapur umum untuk membantu kebutuhan makanan warga yang terdampak banjir rob di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Ulujami, Pemalang.

Banjir rob yang mengenangi wilayah pantura tersebut terjadi sejak Senin kemarin.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pemalang, Sugiyanto, mengatakan untuk menanggulangi bencana alam tersebut pihaknya telah mengambil langkah-langkah antisipasi di antaranya dengan membentuk sejumlah posko dan dapur umum, untuk logistik, menurut Sugiyanto, persediaannya saat ini masih cukup namun kebelakang perlu antisipasi.

Mengenai dapur umum, kata Sugiyanto, sudah dimulai sejak Selasa kemarin hingga banjir rob berakhir.

"Khusus untuk Desa Ketapang, setiap harinya ada sekitar delapan ratus nasi bungkus yang didistribusikan,"ujarnya ketika meninjau lokasi bencana.

Sugiyanto menjelaskan di wilayah pantura Ulujami ada empat dapur umum. Pertama di Balai Desa Ketapang dapur umum ditangani oleh BPBD. Kedua di Desa Pesantren ditangani PMI, ketiga di Desa Kaliprau ditangani Dinsos KBPP pelaksananya dari tagana dan yang Keempat di Desa Blendung ditangani BUMDes Ulujami.

"Khusus untuk Desa Ketapang, setiap harinya ada sekitar delapan ratus nasi bungkus yang didistribusikan," kata Sugiyanto, kemarin.

Sementara Kades Ketapang mengatakan distribusi makanan dari dapur umum ke lokasi bencana desa Ketapang yang terletak dekat dengan pantai, makanan didistribusikan menggunakan mobil siaga. Setelah sampai di jembatan perbatasan antara desa Blendung - desa Ketapang, karena banjir, untuk bisa menjangkau lokasi, distribusi makanan lalu dilanjutkan dengan menggunakan prahu karet milik BPBD.

"Tanpa prahu kami kesulitan karena jalan yang di lewati kedalamannya mencapai 80 sentimeter,," ujarnya.

Menurut Sutopo, ada tiga RW yang terdampak dengan genangan air tertinggi yakni mencapai 80 sentimeter. Akibatnya sebagian dari warga Ketapang ada yang mengungsi ke desa-desa tetangga seperti Kertosari, Blendung, Pamutih, Limbangan dan ke RW lain

Sutopo berharap musibah banjir rob tidak akan berlangsung lama karena ekonomi masyarakat Ketapang lumpuh total. Meski demikian, pihaknya juga kembali berharap agar bantuan jangan sampai berhenti sebelum musibah rob berakhir. Karena menurut Sutopo, masyarakat ketapang yang matapencaharian kebanyakan sebagai nelayan petani tambak dan udang semua lumpuh total dan kerugian akibat rob, pihaknya belum bisa menaksir.

"Jadi tambak-tambak warga yang terkena musibah rob semua habis. Mudah-mudahan musibah ini segera berlalu," harapnya.

Agar musibah yang sama tak terulang lagi, Sutopo mengharapkan pemerintah pusat dapat membuat tanggul di bibir pantai.

Menurutnya, itu merupakan penanganan yang paling efektif sehingga ketapang ekonominya dapat kembali pulih kembali seperti kondisi sebelum tejadinya musibah rob besar.