Wantannas ke Kota Pekalongan, Lihat Perkembangan Batik

:


Oleh MC KOTA PEKALONGAN, Kamis, 25 November 2021 | 13:19 WIB - Redaktur: Juli - 387


Kota Pekalogan, InfoPublik – Tim Deputi Bidang Sistem Nasional (Desisnas) Setjen Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja ke Kota Pekalongan, Rabu (24/11/2021), guna mencari data untuk pengembangan UMKM industri batik di Kota Pekalongan.

Kunjungan tersebut langsung disambut baik oleh Wali Kota Pekalongan H.A. Afzan Arslan Djunaid, bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Pekalongan, Erli Nufiati, beserta sejumlah Kepala OPD terkait, di Rumah Dinas Wali Kota (Guest House).

Wali Kota Pekalongan yang akrab disapa Aaf tersebut, mengaku bersyukur atas kunjungan dari Wantannas ke Kota Pekalongan, dengan harapan dapat memberikan berkah dan kemajuan bagi Kota Pekalongan.

“Alhamdulillah Kota Pekalongan hari ini kedatangan tamu istimewa dari Wantannas. Kunjungan mereka kali ini ingin ikut mengetahui apa yang menjadi permasalahan dan potensi di Kota Pekalongan supaya bisa dikembangkan,” tutur Aaf.

Menurutnya, kunjungan Wantannas selama dua hari ini, diharapkan bisa menemukan potensi dan hal-hal yang positif untuk segera dikoordinasikan dengan pemerintah pusat mengenai program-program pengembangan batik apa yang bisa disinkronkan ke depannya.

Terlebih, lanjut dia, Kota Pekalongan telah dinobatkan oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Kota Batik (“World's City of Batik”) dan Kota Kreatif Dunia.

“Syukur-syukur pemerintah pusat bisa memberikan Kota Pekalongan. Harapannya, kedatangan mereka ini membawa berkah dan angin segar untuk Kota Pekalongan. Karena Kota Pekalongan ini sebagai Kota Batik, kami tadi membahas seputar batik, seperti diketahui Kota Pekalongan sudah dinobatkan sebagai Kota Batik dan Kota Kreatif Dunia. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat untuk Kota Pekalongan,”ungkap Aaf.

Sementara itu, Analisa Kebijakan Sumber Daya Manusia Desisnas Wantannas, Kolonel Infanteri Jatmiko Wirastomo menjelaskan bahwa, kedatangan Tim Wantannas ke Kota Pekalongan untuk mencari data dan kendala untuk pengembangan UMKM di sektor batik.

"Kami dari Watannas selaku perwakilan dari Staf Kepresidenan, ke Kota Pekalongan akan mencari data dan bahan masukan dalam rangka membantu mengatasi kendala untuk pengembangan UMKM terutama industri batik, serta melihat secara nyata di lapangan tentang pencemaran limbah yang ada sehingga kita bisa memberikan solusi juga," papar Jatmiko.

Dia menilai, perkembangan batik Kota Pekalongan sudah sangat baik dan mendunia, terutama dari sektor industrinya, dibandingkan daerah penghasil batik lainnya seperti Yogyakarta dan Solo. Industri batik di Kota Pekalongan yang berkembang selama ini telah membawa dampak positif dalam peningkatan income daerah setempat.

“Apalagi batik Pekalongan ini sudah diakui oleh UNESCO, sehingga adanya batik di sini menjadikan kami tertarik, secara nyata di lapangan bahwa dengan batik bisa meningkatkan income bagi daerah maupun pemerintahan secara keseluruhan, terlebih dari segi pemasaran ekspor yang semakin meluas,” tegas dia.

Terkait dengan regenerasi batik yang menjadi salah satu kendala permasalahan perkembangan batik ini perlu menjadi perhatian bersama. Pasalnya, regenerasi batik ini perlu dilakukan sebagai upaya melestarikan sekaligus memperkenalkan potensi budaya batik yang sudah ada selama ini di Kota Pekalongan.

“Generasi yang muda ini harus diperkenalkan dan dibangkitkan minatnya untuk menjadikan suatu daya tarik tersendiri/profesi bagi mereka. Jangan sampai suatu saat batik sebagai warisan budaya ini hilang,sehingga kita semua harus mempertahankannya,” tutup dia.

Usai penerimaan di Rumah Dinas Wali Kota Pekalongan, Tim Watanhas didampingi Kepala OPD terkait melanjutkan kunjungannya ke Makodim 0710/Pekalongan, Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft (Asephi) Pekalongan di Batik Wirokuto, dan Kantor Dindagkop-UKM Kota Pekalongan.


(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)