:
Oleh MC PROV KEPULAUAN RIAU, Rabu, 29 September 2021 | 22:27 WIB - Redaktur: Tobari - 153
Tanjungpinang, InfoPublik - Gubernur Kepri, Ansar Ahmad terus mencari sumber-sumber anggaran yang dapat digunakan untuk menggesa pembangunan di Kepri.
Termasuk mendekati pemerintah pusat. Tidak hanya menyasar dana alokasi khusus (DAK) saja, Gubernur juga berusaha mencari sumber lain dari pusat.
“DAK sejak Covid memang terbatas. Sampai saat ini kita masih belum dapat pagu yang pasti. Tapi ada sumber lain dari kementerian perhubungan yang saya sedang bahas bersama Pak Menteri. Tak usah saya ceritakan dulu. Nanti kalau sudah oke,” sebut Gubernur, Rabu (29/9/2021).
Namun Gubernur memberi bocoran, bahwa anggaran yang sedang diusahakan ini nilainya tak jauh berbeda dengan ‘labuh jangkar’. “Yang judulnya tidak labuh jangkar, tapi duitnya sama dengan labuh jangkar tak apa,” tambah Gubernur.
Disamping itu, Gubernur juga sedang melakukan komunikasi dengan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP), untuk mendapatkan program yang cukup besar atas kompensasi hilangnya pendapatan asli daerah (PAD) atas izin reklamasi.
“Kita dulu punya kewenangan memberikan izin dan memungut retribusi reklamasi. Dulu satu tahun kita bisa dapat Rp 10 sampai Rp 15 miliar. Sejak kewenangannya beralih ke pusat, ke menteri KKP, hilang pendapatan itu,” sebut Gubernur.
Karena itu Gubernur minta pada pusat, melalui KKP untuk mendapatkan kompensasi atas kehilangan PAD tersebut. Kompensasi tersebut tidak harus dalam bentuk uang, namun dalam bentuk program yang cukup besar dari pusat.
Padahal kita sudah hitung-hitung, banyak bisa kita terima. Bisa Rp 50 sampai Rp 60 miliar. Itu dipungut oleh Dinas Perikanan dulu, sekarang tidak ada lagi. Itu menjadi kewenangan pusat. Maka kita minta kompensasi itu ke kementerian KKP.
"Nggak apa-apa tidak dalam bentuk uang. Tapi dalam bentuk program yang besar,” ujar Gubernur. (MC Kepri/toeb)