Puluhan Hektar Sawah dan Satu Rumah Warga di Desa Luksagu Terendam Banjir

:


Oleh MC KAB BANGGAI KEPULAUAN, Kamis, 25 Juni 2020 | 11:35 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 537


Luksagu, InfoPublik - Hujan deras yang mengguyur sebagian Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Rabu, (24/6/2020), mengakibatkan air sungai meluap serta puluhan hektar sawah dan satu rumah warga terendam banjir di kawasan persawahan Desa Luksagu Kecamatan Tinangkung Utara Kabupaten Banggai Kepulauan (BanggaiKep).

Luapan air sungai tersebut membuat warga setempat sempat panik. Salah satu warga yang rumahnya terendam banjir harus menyelamatkan barang-barang penting agar tidak terkena banjir.

"Saya tadi ke kantor sekitar jam 7.30 wita, saya kerja di kantor kecamatan, tiba-tiba ada telepon dari teman saya, katanya, rumah saya terendam banjir, sehingga cepat-cepat balik ke Rumah,"kata Indra Jaya Sipatu pemilik rumah yang terendam banjir.

"Sampai di rumah, saya lihat benar rumah saya sudah terendam banjir, kira-kira itu air setinggi 63 cm Saya sempat ukur,"imbuhnya.

Selanjutnya, Indra menjelaskan, kerugian yang di alaminya akibat dampak banjir, "Saya rugi kasian, Empang Saya yang luasnya kurang lebih 3/4 hektar yang sudah ada ikan bandengnya habis ludes keluar ikannya,"imbuhnya.

"Televisi, speaker aktif habis rusak semuanya, tetapi tidak apa-apa yang penting keluarga saya selamat,"imbuhnya.

Banjir terjadi sejak pagi jam 8.30 wita dan mulai surut perlahan sekitar jam 13.00 wita. Disebutkannya, luapan air sungai tersebut diakibatkan leaning irigasi persawahan tidak memadai dan juga adanya empang udang salah satu warga yang berdekatan dengan lokasi persawahan, sehingga menghalangi saluran air sungai keluar.

Seorang Petani bernama Dahrun saat diwawancarai oleh Jurnalis Pemda DisKominfo mengatakan, "Dulunya sebelum adanya sandaran, leaning irigasi banjir tidak separah ini, karena air bisa berpencar".

"Setelah dibuat leaning yang tidak sempat selesai pembuatannya hanya sampai di gorong-gorong saja, itu yang membuat air sungai meluap memasuki daerah persawahan, seharusnya leaning irigasi dibuat harus sampai di jembatan karena disitu ada aliran air sungai,"ujarnya.

Salah satu akibat meluapnya air sungai juga diakibatkan adanya empang udang seorang warga yang luasnya kurang lebih 3 hektar berdekatan dengan lokasi persawahan sehingga menghalangi aliran air.

"Empang itu sudah dibeton baru tidak ada saluran air untuk keluar, jadi sawah yang ada di situ terendam, sehingga tidak ada banjir saja, airnya tergenang apalagi banjir,"tambahnya.

"Pemerintah Desa harus memperhatikan dengan serius kedua hal ini, karena sepanjang tahun di saat musim hujan pasti terjadi banjir, tetapi kalau sudah di tangani dengan baik banjir berikutnya tidak separah ini lagi,'harapnya. (McBanggaiKep/Feri/Eyv)