Kunjungan Kepala BPH Migas Bertekat terapkan Sistem Ramah Lingkungan

:


Oleh MC KAB MEMPAWAH, Jumat, 14 Februari 2020 | 08:22 WIB - Redaktur: Kusnadi - 368


Mempawah, InfoPublik - Bupati Kabupaten Mempawah, Hj Erlina beserta Sekretaris Daerah, H Ismail, serta jajaran PT Wika dan PT Pelindo II menyambut langsung kedatangan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPHMigas) beserta rombongan yang berkunjung di Pelabuhan Internasional Kijing, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kamis (13/2).

Rombongan yang dipimpin langsung Kepala BPH Migas, M Fashurullah Asa ingin memastikan pasokan gas(supply side) dan permintaan gas (demand side)di kabupaten Mempawah.

“Kunjungan kami di Kabupaten Mempawah ini untuk memastikan apa yang pernah kami laksanakan yakni, FGD untuk membangun pipa trans kalimantan. Kami tindaklanjuti hari ini, karena ini berkaitan bagaimana dengan supply side atau pasokan gas dan demand side atau permintaanya ada atau tidak,” ungkap Kepala BPH Migas, M Fashurullah Asa.

M Fashurullah mengatakan, setelah dilihat demand nya sudah ada, danJuli 2020 fase pertama pembangunan pelabuhan internasional kijing itu akan diresmikan. Dan ia berharap nanti bisa menggunakan bahan bakar dari energi gas bumi, karena menurutnya clean, ramah lingkungan, dan lebih murah.

Terkait wacana pembangunan Pipa Gas Trans Kalimantan, menurut dia, tahap awalnya belum bisa direalisasikan. Sebab demand sidenya belum signifikan.Apalagi panjang pipa yang dibangun kurang lebih 500 kilometer dari Natuna ke Mempawah. Kemudian, 1000 kilometer dari Kalimantan Tengah (Kalteng) ke Mempawah.

“Jadi,untuk tahap awal jangan besar kita menggunakan LNG dulu. Makanya, kita kirim dulu pakai kapal angkut dari Bontang, Lampung atau Natuna ke sini, bangun di pelabuhan nanti gas itulah masuk ke industri yang ada di sini,” paparnya.

M Fashurullah menambahkan, baik pelabuhan yang ada di Kijing Kabupaten Mempawah, maupun semua pembangkit PLN yang masih menggunakan BBM mesti diganti menggunakan gas.

Oleh karena ini sudah ada didalam RPJMN 2020-2024, dan sudah ditandatangani Presiden RI, Joko Widodo, serta dengan keputusan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020, yang meminta semua PLTMG yang menggunakan BBM mesti diganti dengan gas.

“Karena persediaan gas kita melimpah, Tahun 2023 nanti gas yang di ekspor ke Singapura akan dihentikan. Gas dari Bontang juga akan dipakai untuk dalam negeri, karena Presiden menghendaki dalam waktu 2 bulan kedepan ini harga gas mesti turun menjadi 6 USD/MMP,” ujarnya.

Bupati Mempawah, Hj Erlina mengatakan, Pemerintah Kabupaten Mempawah siap mendukung dan mensupport apa yang diharapkan Presiden RI, Joko Widodo yang mana pemerintah bertekad menerapkan sistem ramah lingkungan.

Oleh karenanya, Erlina berharap, apa yang menjadi tujuan dari Kepala BPH Migas dan rombongan ke Bumi Galaherang dapat teruwjud. “Pemda Mempawah akan mensupport apapun kebijakan regulasi yang diharapkan. Intinya, kami siap membantu dalam regulasinya,” pungkasnya. (Dvd)