Masyarakat di Mentawai Kesulitan Air

:


Oleh MC Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kamis, 12 September 2019 | 20:55 WIB - Redaktur: Juli - 276


Tuapeijat, InfoPublik - Kemarau panjang yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat membuat masyarakat setempat bingung cari air bersih baik untuk mandi maupun mencuci.

Warga Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara, Raita (31) mengatakan, air di rumahnya saat ini sudah kosong sama sekali, bahkan dua sumur miliknya sudah tak berair.

"Habis sehabis-habisnya, dua sumur kami sudah kosong sama sekali, padahal sumur kami itu kedalaman tiga dan empat meter," katanya Kamis (12/9/2019).

Ia menyebutkan, kemarau yang terjadi di Mentawai, khususnya Tuapeijat sudah satu bulan lebih, terkadang ia dan keluarga mencari air ke tempat keluarga lainnya atau ke sungai-sungai yang ada. "Pernah ke Goisok Oinan cari air, dekat pantai itu kan ada pancuran, tapi sudah mulai berkurang juga, kami juga sempat bawah jerigen penampung air untuk mencuci," ungkap dia.

Sementara mengenai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Raita mengatakan sudah beberapa tahun tidak pernah merasakan air PDAM, menurut dia, PDAM saat ini sudah tidak berjalan dan hanya mengalir di beberapa rumah.

"Sudah lama PDAM ini tidak jalan, kalau di rumah saya dulu memang jalan tapi sekarang tidak lagi, itu pun sudah lama, tambah lagi sedang kemarau tambah tidak jalan airnya," ujarnya.

Ia berharap ada tindakan pemerintah setempat untuk menanggulangi kekurangan air. "Kita berharap ada tindakan dari pemerintah untuk menangani kekeringan ini, sudah lama sekali, hujan tidak turun-turun. Kalau dari BPBD yang dibagikan itu memang ada tapi tidak maksimal juga dan tidak setiap hari, kalau air ini kan kita butuh nya setiap saat, bukan setiap hari lagi," lanjut dia.

Sementara air yang dijual dengan mobil tank menurut dia terlalu mahal, jika setiap hari dibeli maka akan mengeluarkan banyak uang, sedangkan sekali isi sumur mencapai Rp150 ribu sampai Rp200 ribu. (Suntoro)