:
Oleh MC KAB BENGKULU UTARA, Rabu, 7 November 2018 | 18:38 WIB - Redaktur: Tobari - 833
Arga Makmur, InfoPublik – Dinas kesehatan Bengkulu Utara bersama Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu menggelar Advokasi Lintas sector Program Gerakan masyarakat hdup sehat (Germas) pada anggota Saka Bhakti Husada tingkat kabupaten Se-Provinsi Bengkulu, di Hotel Bundaran, Selasa (6/11/2018).
Acara tersebut dihadiri oleh Samsul Maarif SKM Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara, Azhar,SH,M.Kes Seretaris Dinas kesehatan Provinsi Bengkulu, Nova Hendriani,SKM,MM Kabid Kesmas Dinkes Kabupaten Bengkulu Utara, Nelly Alesa, M,Si Kabid Kesmas Dinkes Provinsi Bengkulu. perwakilan OPD terkait.
Samsul Maarif menjelaskan bahwa program germas dikampanyekan dan diterapkan dalam pola hidup, karena didasari atas tingginya angka penyakit tidak menular di Indonesia yang menjadi penyebab utama angka kematian.
Germas telah dicanangkan sejak tahun 2017, hal ini perlu digalakkan, dikampanyekan karena didasari atas tingginya angka penyakit tidak menular di Indonesia yang merupakan Penyebabkan utama angka kematian. Seperti penyakit Stress, Hipertensi (darah tinggi), Stroke, Kanker, diabetes mellitus dan berbagai jenis penyakit tidak menular lainnya.
“Untuk itu perlu diterapkan budaya hidup sehat dalam masyarakat seperti membudayakan sarapan pagi, melakukan aktivitas fisik, mengkonsumsi sayur dan buah dan lain sebagainya. Selanjutnya program germas akan kita terapkan di semua lini, termasuk disekolah-sekolah,”jelasnya.
Kabid Kesmas Dinkes Provinsi Bengkulu Nelly Alesa menjelaskn, Saka Bhakti Husada khusus anak usia 16-25 tahun dengan sasaran anak-anak SMA sederajat dan mahasiswa agar menjadi pionir perubahan prilaku hidup sehat yang dimulai dari diri sendiri keluarga dan lingkungannya.
“Kita ingin mereka menjadi pionir atau penggerak perubahan dan penerapan perilaku hidup sehat yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungannya,”jelasnya
Tidak hanya 7 pesan sehat Germas tetapi juga program dari kementrian kesehatan pencegahan dini kematian ibu saat bersalin karena perdarahan yaitu dengan memberikan satu tablet tambah darah setiap minggu kepada remaja putri.
Hal ini agar remaja putri tidak menderita penyakit anemia atau kurang darah dan mempersiapkan bahwa remaja putri adalah calon ibu.
Disamping 7 pesan sehat germas yang dicanangkan, yaitu melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari, mengkonsumsi sayur dan buah, cek kesehatan secara rutin, tidak merokok, tidak mengkonsumsi Alkohol, membersihkan lingkungan, pergunakan jamban sehat dan melalui program kementerian kesehatan yaitu memberikan tablet tambah darah kepada remaja putri setiap minggu.
"Tablet tambah darah adalah tambahan zat besi yang di berikan pada remaja putri karena remaja putri cenderung menstuasi ketika menstruasi terjadi pelepasan zat besi sehingga remaja putri tidak kurangan darah atau menderita anemia,”ujarnya.
Ia mengatakan, remaja putri merupakan calon ibu sehingga ketika nanti calon ibu yang hamil dan bersalin dalam kondisi kurang darah atau anemia menyebabkan terjadinya Perdarahan mengakibatkan kematian ibu saat bersalin.
“Di Provinsi Bengkulu 90% kematian ibu saat bersalin disebabkan oleh perdarahan.Untuk itu program pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri telah dimasukkan dalam aksi Stunting Raflesia di Provinsi Bengkulu.yang merupakan antisipasi atau pencegahan dini kematian ibu bersalin akibat perdarahan,”jelasnya. (MC Bengkulu Utara/GS/EDI/DC/toeb).