:
Oleh MC Kabupaten Sleman, Senin, 3 Oktober 2016 | 11:51 WIB - Redaktur: Tobari - 258
Sleman, InfoPublik - Masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan Prambanan, Kabupaten Sleman, diimbau untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman tanah longsor seiring dengan curah hujan yang mulai tinggi pada beberapa hari terakhir ini.
‪"Tercatat ada 289 Kepala Keluarga atau 867 jiwa tinggal di kawasan rawan longsor di kawasan perbukitan Kecamatan Prambanan. Karena itu kami mengimbau masyarakat setempat untuk mengintensifkan 'jaga warga' saat malam hari dengan tingginya curah hujan beberapa hari terakhir ini," kata Camat Prambanan Drs Abu Bakar, Kamis (29/9).
‪Menurut Abu Bakar, jumlah jiwa yang berada di daerah bahaya tersebut tersebar di beberapa dusun, yakni Dusun Gayam, Watugudeg, Kalinongko Kidul, Lemahbang, Klumprit 1 dan Klumprit 2, Watukangsi, Kikis, Gedang, Pereng, Sengir, Gamparan, Dayakan, Dawung, Sembir, dan Nglengko.
‪Curah hujan tinggi ketika malam hari, beberapa hari belakangan ini. Ancaman tanah longsor dirasa lebih berisiko dibandingkan siang hari. ‪Untuk itu Abu Bakar meminta masyarakat terus melakukan kesiapsiagaannya, serta mengintensifkan "jagawarga", dan melakukan pemantauan di titik-titik rawan longsor.
Ketika ada potensi ancaman, mereka pun akan melakukan koordinasi memberikan peringatan kepada warga. Selain itu juga komunitas relawan setempat, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) telah siaga.
‪"FPRB Bandung Bondowoso siap siaga terus memantau setiap perkembangan, terutama saat turun hujan deras," kata Abu Bakar.
‪Abu Bakar menambahkan, ketika nantinya ada bencana, kegiatan evakuasi juga sudah ada prosedurnya. Mereka yang terkena dampak akan diungsikan terlebih dahulu di lokasi aman, balai desa, atau sekolah terdekat.
‪"Bencana longsor memang menjadi ancaman tahunan di Kecamatan Prambanan. Hampir setiap tahunnya selalu terjadi, karena letak geografisnya lebih banyak perbukitan," tutur Abu Bakar.
Sementara ‪Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Makwan mengatakan curah hujan akhir-akhir ini dirasa cukup tinggi.
‪"Sampai saat ini masih nihil kejadian. Alat peringatan dini, telah diaktifkan di Prambanan untuk memberikan fasilitas kepada masyarakat akan ancaman bencana longsor. Bencana longsor tetap kami waspadai. Semua bencana, ancamannya sama," kata Makwan. (***/MC Sleman/toeb)