:
Jambi, InfoPublik – Sekretaris Daerah Provinsi Jambi H.Ridham Priskap,SH,MH,MM berharap agar semakin banyak masyarakat yang mengikuti Gerakan Menabung Nasional, karena kegiatan tersebut juga dapat membuat masyarakat punya akses perbankan sejak dini.
Harapan tersebut, disampaikan Sekda dalam pembukaan Gerakan Nasional Menabung di Provinsi Jambi Tahun 2016 Inklusi Keuangan untuk Semua, bertempat di Jambi Town Squre (Jamtos), Kota Jambi Sabtu (1/10) siang.
Gerakan Manabung Nasional Provinsi Jambi tahun 2016 tersebut diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi bekerjasama dengan industri jasa keuangan dan perbankan di Provinsi Jambi.
Sekda menyatakan, memperkenalkan gerakan menabung bagi masyarakat dimulai dengan kepada anak-anak sekolah sedari sekolah dasar seperti yang dilakukan oleh OJK Provinsi Jambi bekerjasama dengan Bank Jambi mempunyai dampak positif bagi masyarakat dan bagi perekonomian daerah Provinsi Jambi.
Sekda mengemukakan, kebiasaan menabung mendorong masyarakat untuk tidak terlalu konsumtif, yang pada akhirnya akan bermanfaat bagi si penabung tersebut, terutama untuk masa tua atau di saat-saat sulit, dimana yang bersangkutan punya tabungan untuk dipergunakan.
Gerakan Manabung Nasional, lanjut Sekda, juga membuat masyarakat punya akses perbankan sejak dini.
Terkait keberhasilan Bank Jambi meraih Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia), yakni rekor nasabah paling banyak membuka tabungan rekening bank dalam sehari se Indonesia. Sekda mengucapkan selamat kepada Bank Jambi atas capaian tersebut.
Tercatat, sebanyak 110 orang dalam sehari pada tanggal 26 September 2016, yakni tabungan para anak sekolah mulai tingkat SD dampai SLTA yang dinamakan Simpanan Pelajar (Simpel).
Selain itu, Sekda mengharapkan sentuhan yang lebih baik lagi dari perbankan dan industri keuangan untuk meningkatkan kemampuan usaha UMKM dan masyarakat Provinsi Jambi. “Saya mengimbau semua stakeholder untuk bersinergi mewujudkan Provinsi Jambi yang lebih baik,” ujar Sekda.
Sekda menambahkan, Provinsi Jambi memiliki potensi wisata untuk dikembangkan sembari berharap agar perbankan di Jambi berinvestasi di sektor pariwisata di Provinsi Jambi.
Sebelumnya, anggota DPR RI Daerah Pemilihan Provinsi Jambi, Hj.Elviana,M.Si dari Komisi XI, menyatakan, jasa pebankan harus ditingatkan ke seluruh kecamatan di Provinsi Jambi, dimana masih ada kecamatan di Provinsi Jambi yang belum dijangkau oleh akses perbankan, seperti Kecamatan Limbur dan Mengkuang.
Elviana mengatakan, ada informasi jasa keuangan yang nyaris tidak terdengar di Provinsi Jambi, di antaranya PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), perusahaan dibawah Kementerian BUMN, yang dananya bersumber dari APBN, yang mendukung pendanaan infrastruktur, seperti jembatan.
“Baru tahun 2017 Provinsi Jambi mendapat layanan dari PT SMI, untuk membangun rumah sakit di Merangin,” ungkap Elviana.
Elviana menekankan agar penerima KUR adalah orang-orang yang tepat, bukan kalangan menengah atas.
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Regional 7 Sumbagsel, Sabil menyatakan, ada 3 motif orang menabung, yaitu 1.Motif berjaga-jaga, 2.Motif berinvestasi, dan 3.Motif mendapatkan pembiayaan.
Sabil menyampaikan, persentase literasi keuangan masyarakat Indonesia 21%, masih relatif rendah. Sabil mengatakan, dari sisi literasi keuangan, suatu negara dikategorikan maju jika persentase literasi keuangan masyarakatnya diatas 80%, seperti Singapura.
Sabil mengapresiasi upaya yang diakukan oleh industri jasa keuangan dan bank untuk mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk menabung, sepeti SimPel (Simpanan Pelajar), yang telah dilakukan oleh Bank Jambi, yang bisa memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat, sebagai bagian dari mendorong inklusi keuangan.
Kepala OJK Provinsi Jambi, Darwisman, dalam laporannya menyampaikan, tujuan diselenggarakannya Gerakan Menabung Nasional ini adalah untuk meningkatkan akses layanan keuangan serta meningkatkan stabilitas perekonomian.
Darwisman menyatakan, dasar penyelenggaraan Gerakan Menabung Nasional ini adalah Instruksi Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Sistem Nasional Keuangan Inklusif, dengan target 75% dari jumlah penduduk dewasa di Indonesia pada akhir tahun 2019.
Dikatakan oleh Darwisman, Gerakan Menabung Nasional Provinsi Jambi Tahun 2016 diikuti oleh 91 Industri Jasa Keuangan termasuk didalamnya 36 Bank Umum. (MC.Humas Prov.Jambi/toeb)