:
Oleh MC Kabupaten Bone Bolango, Kamis, 28 April 2016 | 16:51 WIB - Redaktur: Tobari - 372
Bone Bolango, InfoPublik – Sebanyak 50 relawan bencana, yang keberadaannya tersebar di wilayah Kabupaten Bone Bolango, mengikuti sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone Bolango tahun 2016.
Kegiatan sosialisasi itu dibuka secara resmi Sekretaris Daerah (Sekda) Ishak Ntoma, yang juga selaku Kepala BPBD Kabupaten Bone Bolango, bertempat di restauran Miranti Indah di Kecamatan Tilongkabila, Kamis (28/4).
Sekda Ishak Ntoma mengatakan, Bone Bolango kita ketahui bersama hampir semua wilayah atau kondisi daerah ini termasuk dalam peta wilayah yang rawan bencana. ”Memang terjadinya bencana ini selalu tidak kita harapkan dan bisa saja datang secara tiba-tiba tanpa kita duga atau tidak kita ketahui,”katanya.
Untuk itu, diharapkan kepada masyarakat khususnya relawan penanggulangan bencana agar siap dan selalu waspada agar dapat bergerak cepat melakukan langkah penanggulangan manakala bencana datang menghadang.
“Peran relawan tidak hanya dibutuhkan pada saat terjadi bencana, tapi juga penting saat pasca bencana terutama untuk kegiatan sosialisasi pengetahuan tentang kebencanaan kepada masyarakat dan juga saat pasca bencana,” jelas Ishak Ntoma.
Mengingat strategisnya sosialisasi ini untuk menambah referensi sebagai bahan meningkatkan pemahaman kepada para relawan dan seluruh stakeholder terutama masyarakat tentang pencegahan dan kesiapsiagaan bencana.
Untuk itu, Sekda berharap kepada seluruh peserta sosialisasi agar benar-benar serius mengikuti sosialisasi tersebut.
Ia menjelaskan, ada dua hal yang ingin dicapai dalam sosialisasi PRB ini, di antaranya pada obyek dimana masyarakat atau bencana terjadi. Itu harus kita kurangi risiko dan dampaknya. Selain itu, kerugiannya dan lebih penting lagi adalah risiko terhadap si petugas atau relawan penanggulan bencana itu sendiri.
”Jangan sampai menolong orang terkena bencana justru yang menolong yang jadi korban bencana. Maka inilah pentingnya sosialisasi bagaimana kedua belah pihak yang menolong dan yang di tolong sama-sama selamat. Sama-sama mengurangi risikonya,” katanya.
Sekda menambahkan sosialisasi PRB ini sangat penting, selain untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang sama terkait upaya PRB kepada pelaku maupun petugas dan partisipasipan yang melakukan penanggulangan bencana di lokasi bencana, juga untuk meningkatkan kesadaran pelaku penanggulangan bencana akan pentingnya pengurangan risiko bencana.
Selanjutnya, memotivasi dan mendorong daerah agar segera melaksanakan pengkajian resiko bencana. ”Misalnya, risiko bencana di tanah longsor, bagaimana riesikonya dan bagaimana pengkajian supaya kita selamat dan orang yang kena longsor juga selamat,”paparnya.
Sebelumnya, Kalakhar BPBD Bone Bolango Gagarin Hunawa menjelaskan tujuan kegiatan sosialisasi itu, di antaranya meningkatkan keterlibatan dan peran serta masyarakat dalam kegiatan pengurangan risiko bencana, meningkatkan kapasitas aparat dan masyarakat agar dapat bekerja dengan terkoordinasi, efektif dan efisien.
Selain itu, memberikan pengetahuan, pemahaman yang sama terkait upaya PRB kepada pelaku penggulangan bencana, dan meningkatkan kesadaran pelaku penanggulangan bencana akan pentingnya upaya PRB. (Hms/Kadir/toeb)