:
Oleh MC Kabupaten Banyuasin, Rabu, 13 April 2016 | 10:49 WIB - Redaktur: Tobari - 723
Pangkalan Balai, InfoPublik - Siraman rohani secara bergiliran diberikan 5 pesantren terkemuka di Banyuasin. Pesantren tersebut adalah Kudrotullah, Sabilul Mutadin, Ariyat, Nurul Iman, dan Alfatah, setiap harinya memberikan tausiah atau bekal ilmu agama kepada 250 lebih napi terjerat kasus narkoba.
Kegiatan ini, sebagai keseriusan Lembaga Pemasyarakat Kelas III Banyuasin, melakukan rehabilitasi, agar para napi bisa membentengi diri dari godaan narkoba.
Kepala Lapas Kelas III Banyuasin Herman Sawiran, melalui Kasubsi Kamtib Reza M Purnawan, mengatakan kegiatan agama ini sebagai langkah agar para napi bisa sembuh dari ketergangtungan narkoba.
"Setiap hari ada napi yang ikut, sengaja para ustad atau kiai dari kelima pesentren ini bergantian kita undang datang ke lapas, untuk memberikan ceramah, pengajian, dan bimbingan agama," ungkapnya, Selasa (12/4).
Upaya kongkrit pihak lapas menangkal pengaruh narkoba ini, sudah berjalan selama satu tahun, terutama diberikan kepada napi yang sebentar lagi habis masa tahanannnya.
Karena lebih dari setegah tahanan di lapas, adalah kasus narkoba, dari jumlah tahanan sebanyak 543 orang. "Ini khusus untuk narkoba, biasanya 6 bulan yang akan habis masa tahanan,” katanya.
Jadwalnya bertahap satu kelompok ada 46 orang, setelah mereka bebas, nanti giliran yang lain, untuk tahanan lain tetap mendapat tausiah juga.
Selain rutin menyelenggarakan kegiatan keagaaman dan sosialisasi di lingkup lapas, kegiatan bersih-bersih seperti razia juga diterus di jalankan, mulai dari tahanan, hingga petugas yang bekerja.
"Jangan kotori lapas kita, sudah kita kasih ultimatum. Siapa saja yang terlibat akan kita proses, bagi pegawai yang positif akan dikeluarkan. Untuk di Banyuasin tahun ini belum ada, kalau petugas lapas di Pekanbaru 5 orang dan Jambi 1 orang yang diberhentikan karena positif," terangnya.
Pada Selasa (12/4) petugas Lapas kelas III Banyuasin juga melakukan tangkap tangan kepada salah satu tahanan atas nama Badarudin alias Namcik (35). Sang bandar narkoba ini kedapatan barang bukti sepaket sabu dan alat hisap yang disembunyikan di sel isolasi.
"Ini hasil internal kami, ya salah satu juga mendukung program operasi bersinar atau bersih-bersih narkoba. Upaya pemantauan, kemudian jadwal tes urine kapan saja bisa kita lakukan sewaktu-waktu," katanya. (mcbanyuasin-312wn/toeb)