Pemkab Sleman Siapkan Administrasi Penutupan Toko Modern Bermasalah

:


Oleh MC Kabupaten Sleman, Kamis, 7 Januari 2016 | 16:32 WIB - Redaktur: Tobari - 310


Sleman, InfoPublik - Kepala Dinas Peridustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindakop) Kabupaten Sleman Drs Pustopo menegaskan, sekarang ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melalui SKPD terkait sedang menyiapkan administrasi penutupan toko modern yang dinilai bermasalah.

"Pemanggilan memang sudah dilakukan terhadap enam toko modern yang dinilai bermasalah karena menyalahi aturan, namun hingga hari Rabu (6/1), tidak ada yang datang. Karena itu Pemkab akan bertindak tegas dengan melakukan penutupan," kata Pustopo, Kamis (7/1).

Namun Pustopo belum bisa memastikan kapan waktu penutupan toko modern bermasalah itu akan dilakukan.

"Proses eksekusi toko modern tidak dapat dilakukan secara cepat. Pasalnya Pemkab Sleman perlu melakukan pengkajian dan mempersiapkan dasar hukum yang kuat untuk melaksanakan eksekusi tersebut. Sehingga semua administrasi penutupan, harus benar-benar disiapkan dengan hati-hati," kata Pustopo.

Dikatakan Pustopo saat ini terdapat sekitar 300 unit toko modern yang ada di Kabupaten Sleman, termasuk 89 unit yang akan dieksekusi. â€ªSedangkan kuota toko modern yang dimiliki Sleman hanya 130 unit. Sebagian besar belum mengantongi izin untuk beroperasi.

‪Adapun syarat perizinan operasional toko modern legal meliputi jarak dengan pasar tradisional minimal harus satu kilometer. Selain itu perekrutan 60% tenaga kerja lokal dan menjalankan kerjasama dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menjual produk lokal.

‪“Setelah mendapatkan kerjasama ini, kami akan menerbitkan IUTM (Izin Usaha Toko Modern). Izin ini merupakan tiket untuk toko modern beroperasi,” katanya.

‪Pustopo juga  menjelaskan kuota 130 toko modern itu merupakan kouta yang disediakan bagi toko modern yang sudah memiliki IUTM. Namun hingga saat ini sebagian besar besar belum mengantongi tiket tersebut.

Dengan demikian toko modern yang sudah berdiri saat ini harus berebut untuk mendapatkan kursi kouta yang disediakan Pemkab Sleman.

“Yang menjadi kesulitan adalah kerja sama dengan UMKM. Inilah yang menjadi fokus kami agar terjalin titik temu antara pengusaha toko modern dengan pelaku UMKM,” katanya. (***/mc sleman/toeb)