Warga Tunanetra Bahagia Walikota Malang Hadir di Acara Maulid Nabi

:


Oleh MC Kota Malang, Selasa, 5 Januari 2016 | 19:05 WIB - Redaktur: Tobari - 402


Malang, InfoPublik – Keluarga muslim tunanetra Kota Malang menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Ridwanusolichin Kota Malang, Senin (4/1), sebagai wujud syukur mereka atas nikmat Allah SWT. Acara semakin semarak dan terasa istimewa dengan kehadiran Walikota Malang H. Moch. Anton.

Meski dengan keterbatasannya, para penyandang tunanetra ini juga menampilkan aksi yang memikat, mulai dari berkasidah, membaca Al-Qur’an, sampai dengan menyampaikan maksud kegiatan yang diinisiasi oleh Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kota Malang serta Panitia Pemijat Tunanetra (Pamitra).

Ketua Pertuni Kota Malang Supriadi mengaku senang dengan kehadiran Walikota Malang yang kerap disapa Abah Anton tersebut. Kehadiran Abah Anton sangat memotivasi anggota tunatetra di Kota Malang untuk bisa lebih berprestasi seperti halnya masyarakat yang lain.

“Dari tahun 1989 sampai sekarang, Walikota Malang yang menghadiri kegiatan yang kami gelar baru Bapak Anton. Karena itu, peringatan Maulid Nabi kali ini bagi kami terasa sangat istimewa,” jelas Supriadi, Senin (4/1).

Masjid Ridwanusolichin dipilih sebagai tempat acara karena, menurut Supriadi, cukup representatif dan para penyandang tunanetra dari berbagai wilayah di Malang bisa hadir. “Anggota kami ada 250 orang, pada kegiatan ini yang bisa hadir sekitar 150 orang. Jumlah ini sudah cukup bagus,” terang Supriadi.

Pada kesempatan ini Supriadi juga menyampaikan bahwa sebagian besar anggota Pertuni Kota Malang bekerja sebagai tukang pijat. Pihaknya berharap Pemerintah Kota Malang memberi perhatian sehingga anggota Pertuni bisa semakin mandiri.

Sementara itu, Abah Anton mengungkapkan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilangsungkan Pertuni Kota Malang dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Dari kegiatan ini, walikota bisa melihat secara langsung bahwa anggota Pertuni tidak hanya pandai memijat saja.

“Saya baru tahu kalau anggota tunanetra yang biasa memijat saya juga sangat jago bermain piano dan bernyanyi. Ini sesuatu yang luar biasa,” terangnya.

Abah Anton juga menuturkan bahwa hal tersebut adalah sebuah nikmat yang harus disyukuri, karena di tengah segala keterbatasannya, mereka masih bisa beraktivitas dengan baik. Pemerintah Kota Malang akan terus mendorong dan meningkatkan perhatian kepada para penyandang tunanetra agar bisa semakin mandiri. (cah/yon/toeb)