- Oleh Wandi
- Sabtu, 15 Maret 2025 | 21:07 WIB
: Program Indonesia Khataman Al-Quran yang diinisiasi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia menargetkan 350.000 khataman (pembacaan Al-Quran secara utuh) di seluruh Indonesia. Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta menargetkan 6.000 hataman, yang diprediksi akan terlampaui hingga mencapai 16.000 hataman./Foto Istimewa/Humas Kemenag
Jakarta, InfoPublik – Program Indonesia Khataman Al-Qur'an yang diinisiasi oleh Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia menargetkan 350.000 khataman (pembacaan Al-Quran secara utuh) di seluruh Indonesia.
Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, Kantor Wilayah Kemenag DKI Jakarta menargetkan 6.000 khataman, namun diprediksi akan terlampaui hingga mencapai 16.000 khataman.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag DKI Jakarta, Adib, menjelaskan bahwa program ini merupakan inisiasi penting dari Menteri Agama untuk menggerakkan umat Islam di Indonesia secara serentak.
"Program Indonesia Khataman yang digagas oleh Menteri Agama sangat penting agar umat Islam di Indonesia secara serentak dapat melaksanakan amalan dengan membaca Al-Quran atau amalan lainnya," ungkap Adib saat diwawancarai salah satu stasiun televisi swasta di Masjid Istiqlal, Minggu (16/3/2025).
Menurut Adib, momentum 17 Ramadan dipilih karena merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam. “17 Ramadan memiliki makna yang sangat luar biasa. Selain gerakan membaca Al-Quran, di bulan ini kita juga dapat meningkatkan amalan lainnya," jelasnya.
Adib menambahkan bahwa program ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran sosial di masyarakat. "Puasa sesungguhnya juga memberikan kepekaan sosial. Melalui program ini, kami ingin membangun kesadaran bersama dari sisi sosial," terangnya.
Adib juga menyebutkan bahwa momentum peluncuran program Indonesia Khataman Al-Quran bersamaan dengan peluncuran program wakaf uang. "Kami juga meluncurkan program wakaf uang, yang menjadi instrumen penting dalam Islam untuk mengatasi masalah sosial. Di momentum 17 Ramadan ini, selain menggiatkan zakat dan infaq, kita juga mengoptimalkan wakaf uang," tuturnya.
Dari target nasional 350.000 khataman, DKI Jakarta mendapat porsi 6.000 khataman. Namun, Adib optimis target tersebut akan terlampaui. "Alhamdulillah, insya Allah 6.000 khataman itu bisa terlampaui. Bahkan, berdasarkan potensi yang sudah kami petakan, bisa mencapai 16.000 khataman di DKI Jakarta," ungkapnya.
Untuk mencapai target tersebut, Kanwil Kemenag DKI Jakarta telah melakukan berbagai upaya strategis, termasuk mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Muslim di lingkungan Kemenag DKI Jakarta untuk berpartisipasi. "Kami menghimbau seluruh ASN, khususnya yang Muslim, di DKI Jakarta. ASN Kemenag saja berjumlah hampir 7.000 orang. Jika 6.000 ASN menghatamkan Al-Quran bersama keluarganya, target sudah terlampaui," jelas Adib.
Adib juga menyebutkan bahwa pihaknya menggalang partisipasi dari berbagai kelompok masyarakat, termasuk majelis taklim dan siswa madrasah. "Kami memiliki 7.000 majelis taklim. Jika satu majelis taklim menghatamkan Al-Quran, berarti sudah 7.000 khataman. Selain itu, siswa-siswi di madrasah, terutama tingkat tsanawiyah dan aliyah, juga kami imbau untuk berpartisipasi," tambahnya.
Program ini telah mendapat respons positif dari masyarakat, dengan ribuan titik partisipasi yang telah terdaftar. "Saat ini, sudah ada 1.000 titik partisipasi secara online, baik perorangan maupun kelompok yang membaca Al-Quran," tutup Adib.
Program Indonesia Khataman Al-Quran tidak hanya menjadi ajang untuk meningkatkan amalan ibadah di bulan Ramadan, tetapi juga menjadi momentum untuk membangun kesadaran sosial dan solidaritas umat Islam. Dengan dukungan penuh dari ASN, majelis taklim, dan masyarakat, DKI Jakarta optimis dapat berkontribusi signifikan dalam mencapai target nasional.