Selasa, 18 Februari 2025 14:31:29

Kemendikdasmen Apresiasi Program KKN KI dan PKM KI untuk Anak Migran di Malaysia

: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti memberikan apresiasi tinggi kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia di Kuala Lumpur dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aiysiyah (PTMA) atas kerja sama yang terjalin dalam implementasi proyek kemanusiaan pendidikan, yaitu Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Internasional (KKN KI) dan Program Kreativitas Mahasiswa Kemitraan Internasional (PKM KI) (Foto: Dok Kemendikdasmen)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Selasa, 28 Januari 2025 | 12:51 WIB - Redaktur: Untung S - 286


Jakarta, InfoPublik – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Muti, memberikan apresiasi kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia di Kuala Lumpur dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aiysiyah (PTMA) atas keberhasilan dalam menjalankan proyek kemanusiaan pendidikan, yaitu Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Internasional (KKN KI) dan Program Kreativitas Mahasiswa Kemitraan Internasional (PKM KI).

Kedua program itu telah memasuki angkatan ke-12 dan menjadi bagian integral dari program Kemendikdasmen, yang berfokus pada pendidikan bermutu untuk semua.

Mendikdasmen Abdul Muti menegaskan bahwa pendidikan merupakan hak setiap individu, tanpa kecuali.

Dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik pada Selasa (28/1/2025), ia mengungkapkan, "Pendidikan adalah hak untuk semua. Layanan pendidikan bermutu dan merata menjadi pondasi untuk mengantarkan anak-anak migran menjadi generasi yang hebat dan kuat."

Program itu berfokus pada pendidikan berkualitas yang dapat diakses oleh anak-anak migran di berbagai wilayah di Malaysia, termasuk Kuala Lumpur, Penang, Johor, Sabah, dan Kuching Serawak.

Mendikdasmen juga mengapresiasi dedikasi luar biasa dari para guru di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) yang telah mengabdi tanpa henti dalam mendukung pendidikan anak migran. Ia menyatakan, "Guru adalah poros kekuatan sosial untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan," dan menambahkan bahwa kementerian akan terus mendukung peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan guru.

Selain itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Indra Hermono, turut memberikan pengakuan terhadap pentingnya program KKN KI dan PKM KI. "Program ini luar biasa karena dapat menjaga keberlanjutan sebagai proyek kemanusiaan internasional untuk mengantarkan anak-anak emas sebagai generasi masa depan bangsa," ujar Hermono, yang juga menekankan pentingnya pendidikan yang setara bagi semua anak bangsa.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan Malaysia, M. Firdaus, juga memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam program ini. Ia menekankan bahwa meskipun anak-anak SB (Sanggar Belajar) belajar dalam keterbatasan, mereka memiliki semangat tinggi untuk meraih masa depan. "Kehadiran mahasiswa PTMA sangat berarti bagi mereka," ujarnya.

Sofyan Anif, perwakilan dari 9 Rektor PTMA dan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), menyatakan bahwa program KKN KI dan PKM KI sangat strategis. Menurutnya, selain memberikan manfaat langsung bagi mahasiswa dan dosen, program ini juga berperan dalam menginternasionalisasi PTMA. "Pengalaman ini akan memperkokoh jati diri lulusan PTMA yang memiliki wawasan dan kemampuan internasional dalam memecahkan masalah global," tambahnya.

Program KKN KI Angkatan ke-12 ini melibatkan 60 mahasiswa dari 9 PTMA, yang berasal dari lebih dari 50 PTMA di Indonesia, dan 19 dosen. Sejak pertama kali dilaksanakan, program ini telah melibatkan 615 mahasiswa dan 190 dosen. Seleksi untuk setiap angkatan sangat ketat, dengan jumlah pelamar mencapai sekitar 250 orang dan hanya 60 hingga 75 mahasiswa yang diterima setiap angkatan. Program ini berlangsung selama 30 hari dan bertujuan untuk memberikan pendampingan langsung kepada anak-anak migran yang belajar di Sanggar Belajar (SB) di Malaysia.

Dengan berlanjutnya program ini, diharapkan dapat terus memberikan dampak positif bagi pendidikan anak-anak migran di Malaysia serta meningkatkan kesadaran global mengenai pentingnya pendidikan yang inklusif dan berkualitas. Program ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa pendidikan berkualitas dapat dinikmati oleh semua kalangan, tanpa terkecuali.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 18 Februari 2025 | 19:13 WIB
ITS Buka Program Studi Analitika Logistik Terapan untuk Dukung Optimalisasi Industri
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Senin, 17 Februari 2025 | 15:29 WIB
Ribuan Siswa SD Muhammadiyah Ikuti Senam Anak Indonesia Hebat di Yogyakarta
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Sabtu, 15 Februari 2025 | 19:15 WIB
KPK Gandeng Enam Kementerian Perkuat Pendidikan Antikorupsi di Indonesia