- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Jumat, 14 Maret 2025 | 17:41 WIB
: Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Suharti dalam Rapat Kerja Mendikdasmen bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) (Foto: Dok Kemendikdasmen)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Kamis, 13 Februari 2025 | 18:40 WIB - Redaktur: Untung S - 82
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus berupaya mengoptimalkan penggunaan anggaran dengan memastikan kualitas layanan pendidikan tetap terjaga meskipun adanya efisiensi anggaran.
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikdasmen, Suharti, menjelaskan bahwa efisiensi anggaran ini dilakukan dengan fokus pada program-program prioritas yang memberikan dampak langsung terhadap peningkatan mutu pendidikan di seluruh Indonesia.
"Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa alokasi dana difokuskan pada program yang benar-benar mendukung pendidikan dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat," ujar Suharti dalam Rapat Kerja Mendikdasmen bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), di Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Sebagai contoh, Kemendikdasmen mengubah skema pelaksanaan kegiatan yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka (luring), kini sebagian besar dilaksanakan secara daring. Hal ini termasuk lomba-lomba dan pelatihan yang bisa dilaksanakan secara virtual, mirip dengan langkah yang diambil saat pandemi COVID-19.
Suharti juga menekankan bahwa Kemendikdasmen berkomitmen untuk menerapkan budaya hidup sederhana di lingkungan Kementerian. Sebagai bagian dari efisiensi, seluruh penerbangan pegawai kementerian, termasuk Menteri dan Wakil Menteri, akan dilakukan dengan kelas ekonomi, mengikuti arahan Presiden untuk efisiensi belanja negara.
Dukungan penuh juga datang dari anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan, yang menyatakan bahwa pihaknya mendukung upaya Kemendikdasmen dalam meningkatkan transparansi dan memastikan anggaran digunakan secara efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan. "Kami berharap usulan-usulan ini dapat terwujud dan anggaran tambahan dapat dialokasikan untuk memenuhi kekurangan yang ada," ujar Sofyan Tan.
Muhammad Nur, anggota Komisi X lainnya, juga mengapresiasi langkah Kemendikdasmen dalam memperjuangkan anggaran pendidikan, terutama untuk kesejahteraan guru. Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah kewajiban negara dan harus dijamin oleh pemerintah demi terwujudnya sistem pendidikan yang adil dan merata di Indonesia.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, Kemendikdasmen optimistis penambahan anggaran pendidikan akan disetujui oleh Presiden, yang diharapkan dapat mendukung terwujudnya generasi unggul Indonesia 2045.