- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Minggu, 29 Desember 2024 | 10:41 WIB
: Dewi Larasati mengemban amanah sebagai Ketum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Equestrian masa bakti 2024-2028 dan Budi Tulodo sebagai Sekjennya., keduanya beserta jajaran dikukuhkan dan dilantik oleh Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman di kantor KONI Pusat Senayan./Foto Humas KONI Pusat
Oleh Wandi, Jumat, 29 November 2024 | 10:09 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 263
Jakarta, InfoPublik - Dewi Larasati resmi dilantik sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Equestrian masa bakti 2024–2028. Bersama Sekjen Budi Tulodo, Dewi Larasati dan jajarannya dikukuhkan oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman, di Kantor KONI, Senayan.
Langkah ini menjadi tonggak penting dalam transformasi organisasi Pordasi, yang kini dibagi menjadi beberapa cabang terfokus. Transformasi ini, menurut Budi Tulodo, bukanlah bentuk pemisahan, melainkan penguatan untuk memungkinkan Pordasi Equestrian lebih terfokus pada pembinaan olahraga berkuda berbasis prestasi.
“Ini adalah langkah untuk memperkuat konsentrasi dalam pengembangan Equestrian, dengan tetap di bawah naungan konfederasi yang sama,” jelas Budi dalam siaran resmi, Jumat (29/11/2024).
Sebagai cabang olahraga Olimpiade, Pordasi Equestrian memiliki target besar untuk menempatkan atlet Indonesia di panggung dunia. Salah satu bintang yang diandalkan adalah Brayen Brata Coolen, yang kini sedang menjalani pelatihan intensif di Eropa untuk memenuhi syarat kualifikasi Olimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat.
“Langkah menuju Olimpiade harus melalui SEA Games, Asian Games, hingga kualifikasi Olimpiade. Saat ini Brayen sudah standby di Eropa dan siap bertanding di level internasional,” ujar Budi. Sebelumnya, Brayen menjadi wakil tunggal Indonesia di Asian Games Hangzhou dan menunjukkan performa menjanjikan.
Tak hanya itu, SEA Games Thailand 2025 juga menjadi fokus utama, disusul Asian Games. Budi optimistis dengan strategi pembinaan atlet dan regenerasi yang sudah disiapkan, peluang Indonesia tampil di Olimpiade semakin terbuka lebar.
Pordasi Equestrian menekankan pentingnya pembinaan daerah sebagai kunci untuk menjaring lebih banyak talenta berkuda. Budi menilai bahwa pusat-pusat pembinaan seperti Jabodetabek dan Jawa Barat telah berkembang pesat, sehingga kini fokus diarahkan ke daerah-daerah lain.
“Kita akan kembangkan pembinaan di berbagai wilayah untuk menjaring lebih banyak potensi. Fokus utama adalah regenerasi atlet, pelatih, dan pengembangan sarana prasarana,” ungkap Budi.
Selain pembinaan atlet, prioritas strategis Pordasi Equestrian mencakup peningkatan kompetisi nasional dan internasional, penguatan pelatihan, serta dukungan penuh terhadap pengembangan sarana berkuda di seluruh Indonesia.
Dewi Larasati, atau yang akrab disapa Tikke, memiliki latar belakang kuat di bidang olahraga berkuda. Sejak kecil, ia sudah mengenal dunia berkuda di Eropa, berkat pengalaman hidup bersama ibunya yang seorang diplomat. Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini tidak hanya memiliki karier cemerlang di bidang hukum, tetapi juga aktif di olahraga prestasi seperti Modern Pentathlon, yang melibatkan cabang berkuda.
Dewi telah membuktikan kiprahnya melalui berbagai ajang besar, seperti Asian Games 2018 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, di mana ia menjadi salah satu penggerak ekshibisi Modern Pentathlon. Kompetensi ini memberikan bekal kuat untuk memimpin Pordasi Equestrian menuju prestasi lebih tinggi.
Sementara itu, Budi Tulodo membawa pengalaman panjang sebagai atlet dan profesional di dunia Equestrian. Tahun ini, ia masih aktif bertanding, termasuk dalam ajang Show Jumping Surabaya Jumping Master 2024. Dengan sertifikasi Farrier dari American Farrier Association, pengalamannya meliputi perawatan kuda hingga diakui di Eropa dan Amerika Serikat.
Sebagai anggota Fédération Equestre Internationale (FEI), Pordasi Equestrian tetap melanjutkan afiliasi internasional yang sebelumnya diwakili oleh PP.Pordasi. Langkah ini menjadi bagian dari visi besar untuk memperkuat kehadiran Indonesia di kancah dunia, baik melalui kompetisi maupun kerja sama internasional.