- Oleh Wandi
- Rabu, 27 November 2024 | 19:37 WIB
: Kementerian Agama akan mengembangkan pendidikan berbasis cinta. Hal ini disampaikan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar saat memberikan arahan pada Penguatan Motivasi Kinerja ASN dan Peresmian Sarpras Pendidikan dan Keagamaan SBSN 2024 Kanwil Kemenag Prov Jateng, di Rembang, Kamis (28/11/2024)./Foto Istimewa/Humas Kemenag
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Agama (Kemenag) akan mengembangkan konsep pendidikan berbasis cinta dalam rangka memperkuat peran madrasah sebagai pilar utama pendidikan nasional.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar saat memberikan arahan pada acara Penguatan Motivasi Kinerja ASN dan Peresmian Sarpras Pendidikan dan Keagamaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 2024 Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, di Rembang, Kamis (28/11/2024).
Menag Nasaruddin menegaskan bahwa madrasah memiliki peran yang sangat penting sebagai benteng bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, ke depan, Kemenag berencana merumuskan kurikulum pendidikan berbasis cinta yang tidak hanya mengutamakan pengajaran pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kasih sayang, persatuan, dan kedamaian di kalangan generasi muda Indonesia.
"Ke depan, kita ingin merumuskan pendidikan berbasis cinta. Dengan demikian, seluruh tanah air akan menjadi protektor atas segala tantangan di masa mendatang," harap Menag Nasaruddin.
Menurut Menag Nasaruddin, inti dari pendidikan berbasis cinta adalah menumbuhkan kesadaran bahwa semua agama mengajarkan nilai kebaikan bagi umatnya, dan tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan. Oleh karena itu, pendidikan harus menjadi sarana untuk mengkonsolidasikan ajaran agama secara mendalam, guna menciptakan kedamaian di dunia ini.
“Semakin sadar kita menjalankan ajaran agama masing-masing, maka akan damai dunia ini. Tantangan ke depan adalah bagaimana mengkonsolidasi ajaran agama kepada masyarakat secara mendalam,” tegas Menag Nasaruddin.
Dalam kesempatan tersebut, Menag Nasaruddin juga memberikan apresiasi terhadap lancarnya pelaksanaan kegiatan-kegiatan nasional, termasuk Pemilu dan Pemilukada, yang berjalan dengan sangat baik. Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari kontribusi besar Kementerian Agama dalam menebar dan membina kehidupan keagamaan yang penuh kedamaian dan toleransi di Indonesia.
“Bangsa ini telah mempertontonkan politik yang baik di Indonesia. Kita mampu mempertontonkan pesta demokrasi dengan baik. Ini tidak terlepas dari kontribusi Kementerian Agama dalam menebar dan membina kehidupan keagamaan,” ujar Menag.
Terkait dengan peresmian gedung SBSN, Menag berpesan kepada jajarannya untuk merawat dan mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan ini. Menurutnya, madrasah bukan hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai taman pendidikan yang penuh kedamaian, sehingga dapat menjadi miniatur surga di bumi.
“Mari ciptakan kesadaran bersama, agar menjadikan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) bukan saja sebagai sekolah, tapi taman bunga. Semua konsen merawatnya. Mari kita ciptakan miniatur syurga di gedung kita masing-masing,” tambah Menag Nasaruddin.
Selama berada di Jawa Tengah, Menag Nasaruddin Umar mengikuti serangkaian acara yang bertujuan memperkuat peran Kementerian Agama dalam mendukung pendidikan dan kehidupan keagamaan. Di antaranya, ia melakukan silaturahmi dan memberikan bantuan pada Pesantren Raudlatul Thalibin di Leteh, Rembang. Selain itu, Menag juga mengikuti Peresmian Gedung SBSN dan Halaqah Syuriyah bersama pengasuh Pondok Pesantren di Rembang.
Hadir dalam acara tersebut, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Basnang Said, Staf Khusus Menteri Agama, Kepala Biro HDI, dan Plh Kakanwil Kemenag Jawa Tengah.
Dengan adanya pengembangan pendidikan berbasis cinta ini, Menag berharap madrasah tidak hanya menjadi lembaga pendidikan formal, tetapi juga sebagai pusat pembentukan karakter yang dapat membentuk generasi yang peduli terhadap sesama, mencintai tanah air, serta mengedepankan prinsip-prinsip kedamaian dan toleransi antar umat beragama.