- Oleh Dian Thenniarti
- Senin, 18 November 2024 | 20:45 WIB
: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi (kiri) melakukan pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid (kanan) bahas peningkatan literasi digital perempuan dan anak di Kantor Kementerian Komdigi di Jakarta. Foto : Kemen PPPA.
Oleh Dian Thenniarti, Senin, 18 November 2024 | 18:50 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 71
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) terus memperkuat kerja sama, yang selama ini telah dilakukan, terkait upaya peningkatan literasi digital perempuan dan anak bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Hal tersebut terungkap saat pertemuan yang dilakukan antara Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi dengan Menteri Kominikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid di Kantor Kementerian Komdigi, di Jakarta pada Senin (18/11/2024).
"Kehadiran saya beserta jajaran Kemen PPPA ke Kemkomdigi adalah untuk bersilaturahmi dengan Ibu Meutya Hafid dan para jajarannya sekaligus menidaklanjuti dan memperkuat kembali kerja sama yang selama ini sudah terjalin dengan baik," ujar Arifah.
Selain itu, agenda utama dari pertemuan tersebut juga membahas terkait kolaborasi dan sinergi Kemen PPPA dan Kemenkomdigi dalam rencana soft launching untuk Ruang Bersama Merah Putih (RBMP) inisiasi Kemen PPPA yang merupakan keberlanjutan dari Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Anak (DRPPA).
Arifah mengungkapkan, inisiasi Ruang Bersama Merah Putih terinspirasi dari spirit yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto yang menginisiasi mempertemukan dari seluruh kementerian/lembaga untuk dapat terciptanya chemistry.
Lebih lanjut, ia mengatakan, dari kegiatan di Magelang, seluruh jajaran Kabinet Merah putih sudah saling berkenalan, saling mempelajari dan mulai menapaki rencana dilakukannya kerja sama dengan kementerian/lembaga lain, salah satunya dengan KemenKomdigi, terkait dengan program lima tahun ke depan.
"Melanjutkan program DRPPA, kini kami berupaya meningkatkan kualitas perempuan dan anak hingga ke akar rumput secara holistik di berbagai bidang pembangunan melalui Ruang Bersama Merah Putih," ungkap Arifah.
Melalui Ruang Bersama tersebut, Kemen PPPA hendak meningkatkan kualitas dalam menyelesaikan persoalan yang terkait dengan kesehatan perempuan dan anak, gizi anak, pendidikan, meningkatkan cinta kebudayaan, dan pemberdayaan ekonomi perempuan yang melibatkan K/L lain dan Pemda, serta unsur masyarakat sipil.
Namun begitu, menurut Arifah, media sosial bagaikan pisau bermata dua disatu sisi membawa kebermanfaatan untuk masyarakat, namun disisi lain juga memiliki dampak negatif secara umum, termasuk untuk perempuan dan anak-anak sehingga hal itu harus menjadi perhatian bersama.
Dampak negatif dari media sosial ini akan semakin diperparah dengan rendahnya literasi digital terhadap perempuan dan anak. Oleh karena itu, salah satu yang juga harus menjadi program dan kegiatan di Ruang Bersama Merah Putih adalah literasi digital yang berkerja sama dengan Kemenkomdigi.
"Dari beberapa kasus perempuan dan anak yang sedang kami tangani, mayoritas berawal dari media sosial yang mungkin tidak cermat dalam penggunaannya. Jadi, Ruang Bersama Merah Putih ini akan menjadi wadah pemenuhan hak serta perlindungan perempuan dan anak di tingkat desa yang nantinya menjadi kolaborasi dari seluruh K/L terkait dalam implementasinya," jelas Arifah.
Ruang ini, sambung dia, akan menjadi solusi dalam memberikan alternatif kegiatan dan wadah bagi perempuan dan anak sekaligus diharapkan menjadi wadah peningkatan keterampilan dan kreativitas mereka dengan dukungan dari para ahli di masing-masing bidang yang akan ditekuni.
Dalam hal wadah alternatif dan peningkatan keterampilan bagi perempuan dan anak, Arifah mengatakan, kehadiran Ruang Bersama Merah Putih akan memberikan solusi bagi perempuan dan anak dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi pada kehidupan sehari-hari.
Sebelumnya, Arifah juga telah melakukan pertemuan dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) untuk berkerja sama dalam implementasi Ruang Bersama Merah Putih ini.
"Nantinya para mahasiswa yang sedang skripsi ini bisa magang di Ruang Bersama Merah Putih untuk memberikan sejumlah pelatihan untuk mengisi waktu ke adik-adik mereka agar tidak melulu bermain gadget," ucapnya.
Begitu juga dengan perempuan di desa, dilatih menggunakan medsos secara bijak agar tidak terkena dampak negatif kemajuan teknologi dan media sosial, salah satunya terjerat pinjaman online.
Untuk itu, literasi digital akan dimaksimalkan dengan memperluas koneksi dengan Kemkomdigi supaya kerja-kerja bersama di lapangan bisa lebih maksimal.
Sementara itu, Menteri Komdigi, Meutya Hafid mengungkapkan tugas dan fungsi dari Kementerian Komdigi salah satunya adalah literasi digital termasuk terhadap perempuan dan anak.
Menurutnya, kerja sama dan kolaborasi antara Kemkomdigi dan Kemen PPPA yang sudah berjalan selama ini dengan melibatkan perempuan untuk kemudian diberikan literasi digital adalah untuk menghindarkan mereka dari berbagai macam penipuan.
"Perempuan menjadi salah satu korban terbanyak di ruang digital dari beberapa kasus penipuan, dan transaksi keuangan. Oleh karena itu, perlu penguatan literasi terhadap perempuan," kata Meutya Hafid.
Tidak berhenti sampai disitu, perempuan korbannya juga rata-rata badannya serta wajahnya kemudian dibuat AI deepfake sehingga akhirnya cenderung mengarah ke tindak pornografi. Jadi segala lini, baik itu transaksi keuangan hingga pornografi banyak sekali korbannya perempuan di dunia maya.
"Kemudian kami juga akan bekerja sama dalam connectivity. Jadi, di beberapa daerah yang kita rasa disitu belum terhubung dengan baik maka akan kita perbaiki konektivitasnya, karena perempuan ini kalau punya akses terhadap informasi mudah-mudahan dia menjadi perempuan yang lebih berdaya," imbuh Meutya Hafid.