- Oleh Wandi
- Rabu, 13 November 2024 | 21:01 WIB
: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menyampaikan program kerja Kemenpora dalam 100 hari Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 dibawah Presiden Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabumingraka. /Foto Istimewa/Humas Kemenpora
Jakarta, InfoPublik - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo mengungkapkan rencana kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dalam 100 hari pertama pemerintahan Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Fokus utama Kemenpora selama periode itu akan mencakup persiapan kontingen untuk SEA Games dan Para Games 2025, serta pembenahan struktur organisasi kementerian untuk mendukung program kepemudaan dan olahraga.
“Kemenpora 100 hari pertama ini akan mempersiapkan kontingen SEA Games dan Para Games 2025 serta berbagai event olahraga lainnya. Kami juga akan fokus pada restrukturisasi organisasi Kemenpora, termasuk pembentukan Deputi Peningkatan Industri Olahraga dan Deputi Pelayanan Kepemudaan,” ujar Menpora Dito dalam keterangan resmi yang diterima InfoPublik, Senin (11/11/2024).
Dalam periode pemerintahan itu, Menpora Dito menegaskan komitmennya untuk lebih memperhatikan generasi muda, yang saat ini tengah menghadapi tantangan di berbagai sektor, seperti ekonomi, teknologi, dan kesejahteraan. Kemenpora juga telah diperkuat dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 43 yang menempatkan Kemenpora sebagai Ketua Pelaksana untuk mengkoordinasikan program-program kepemudaan yang melibatkan 27 kementerian dan lembaga.
“Dalam lima tahun ke depan, kami ingin agar fungsi Kemenpora lebih terasa bagi anak-anak muda, komunitas, dan organisasi kepemudaan. Di bidang olahraga, kami akan memastikan ekosistem olahraga kita semakin matang, mulai dari infrastruktur, fasilitas pelatihan, hingga kesejahteraan dan pendidikan atlet,” jelasnya.
Menpora Dito juga memastikan kelanjutan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang bertujuan untuk mendukung pencapaian target Indonesia Emas 2045. Salah satu fokus utama DBON adalah untuk mempersiapkan atlet Indonesia agar lebih siap bertarung di ajang internasional, termasuk Olimpiade.
“DBON akan terus berlanjut karena Presiden Prabowo sangat fokus pada penguatan olahraga Indonesia. DBON bertujuan untuk mencapai Indonesia Emas 2045 dan harus ada koordinasi yang erat antar Kementerian dan Lembaga. Setiap cabang olahraga harus memiliki target dan roadmap yang jelas menuju Olimpiade,” tambah Dito.
Dalam mendukung persiapan atlet, Menpora Dito menekankan pentingnya pembangunan fasilitas olahraga berstandar internasional, termasuk fokus pada pembangunan Cibubur Youth Elite Sport Center (CYESC) untuk atlet muda berusia 15 hingga 18 tahun yang berfokus pada cabang olahraga Olimpiade. Selain itu, Menpora juga menyampaikan bahwa proyek Hambalang akan dilanjutkan untuk meningkatkan fasilitas pelatihan atlet.
“Hambalang adalah aset Kemenpora yang sangat baik dan memiliki lahan seluas 31 hektar, sangat ideal untuk dijadikan pusat pelatihan atlet. Saya akan mengajukan izin kepada Presiden untuk melanjutkan proyek ini karena sudah ada beberapa fasilitas yang telah mencapai lebih dari 50 persen,” ungkap Dito.
Menpora Dito juga menyambut baik kehadiran Wakil Menpora Taufik Hidayat, seorang Olimpiade yang diharapkan dapat menginspirasi generasi muda dan meningkatkan prestasi olahraga Indonesia. Kehadiran Taufik dinilai sangat penting untuk memperkuat sinergi antara Kemenpora dan seluruh pemangku kepentingan di dunia kepemudaan dan olahraga.
“Kehadiran Wamenpora sangat membantu kami dalam menciptakan kolaborasi yang kuat untuk memajukan sektor kepemudaan dan keolahragaan. Taufik Hidayat adalah sosok yang dapat menginspirasi anak-anak muda kita,” jelas Menpora Dito.
Menpora Dito juga menegaskan pentingnya menjaga integritas Kemenpora dengan mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang telah diraih beberapa kali berturut-turut. Hal ini menjadi bukti keseriusan kementerian dalam menjaga pengelolaan anggaran dan program yang dapat dipertanggungjawabkan.
“Kami akan terus berkolaborasi dengan Kejaksaan, BPKP, dan Kepolisian untuk memastikan kebijakan yang kami jalankan tidak merugikan negara. Alhamdulillah, kami baru saja meraih predikat WTP, dan kami berkomitmen untuk terus mempertahankannya,” tutup Menpora Dito.