Penandatanganan 52 MRA Warnai Gelaran H20, Perkuat Ekosistem Halal Global

: Forum halal global menghasilkan output penting, yakni penandatanganan 52 Mutual Recognition Agreement (MRA) antara BPJPH dan Lembaga Halal Luar Negeri dari 24 negara./Foto Istimewa/BPJPH Kemenag


Oleh Wandi, Jumat, 11 Oktober 2024 | 14:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 46


Serpong, InfoPublik - Gelaran The 3rd Halal-20 (H20) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama resmi berakhir dengan pencapaian signifikan. Salah satu output terpenting dari forum ini adalah penandatanganan 52 Mutual Recognition Agreement (MRA) antara BPJPH dan Lembaga Halal Luar Negeri dari 24 negara. Capaian ini semakin memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem halal global, dengan total 92 MRA yang kini telah ditandatangani.

Kepala BPJPH, Muhammad Aqil Irham, menyatakan bahwa pencapaian ini adalah langkah besar untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam sistem halal dunia.

“Penandatanganan 52 MRA sekaligus di forum H20-2024 merupakan pencapaian yang luar biasa. Ini adalah bukti nyata komitmen kita untuk memperkuat ekosistem halal global,” ujar Aqil dalam siaran persnya, Jumat (11/10/2024).

Aqil juga menyoroti peran inovasi teknologi dalam meningkatkan kinerja BPJPH, khususnya dalam pelayanan sertifikasi halal. “Pada tahun 2021, layanan kami masih sangat manual. Namun, berkat inovasi teknologi, BPJPH kini mampu menerbitkan sertifikasi untuk jutaan produk dengan lebih efisien. Dengan tenaga kerja hanya 200 orang, kami bisa menangani 5 juta produk—ini hanya mungkin berkat teknologi,” jelas Aqil.

Ia pun menekankan pentingnya digitalisasi dalam mendukung transparansi dan ketertelusuran (traceability) rantai pasokan halal. Hal ini selaras dengan hasil dari International Conference on Halal Traceability, yang turut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan H20 tahun ini.

Selain penandatanganan MRA, forum H20 juga menghasilkan Komunike Penguatan Ekosistem Halal Global, yang dibacakan oleh Chief Officer of America Halal Foundation, James Chambers. Komunike tersebut menyoroti tiga area kunci dalam pengembangan ekosistem halal global:

  1. Membangun Konektivitas Halal Global
    H20 menekankan pentingnya menciptakan ekosistem halal yang terhubung secara global, di mana pengakuan standar halal di berbagai negara menjadi kunci. Ini diharapkan dapat mengatasi tantangan perbedaan standar di berbagai negara dan meningkatkan kerjasama antar lembaga halal.

  2. Pembaruan Kebijakan Halal Global Indonesia
    Pada Oktober 2024, Indonesia akan memberlakukan kewajiban sertifikasi halal untuk produk-produk yang dipasarkan. Kebijakan ini bertujuan menyelaraskan standar halal global, memperjelas akses bagi mitra internasional, dan memperluas produk halal bersertifikat di pasar global.

  3. Merangkul Teknologi untuk Pertumbuhan
    Penggunaan teknologi seperti AI, blockchain, dan sistem TI diharapkan mendorong transparansi, efisiensi, dan keterlacakan dalam rantai pasokan halal. Teknologi ini akan menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ekosistem halal berkelanjutan.

Komunike ini juga mengeluarkan seruan aksi (Call to Action) yang mengajak pemerintah, lembaga sertifikasi halal, dan industri di seluruh dunia untuk bekerja sama dalam merangkul keterbukaan dan inovasi teknologi. "Kolaborasi ini akan memperkuat ekosistem halal global, meningkatkan praktik industri, dan memberikan hasil yang lebih baik bagi konsumen di seluruh dunia," ujar Aqil.

Meskipun konferensi utama H20 telah ditutup, rangkaian acara masih berlanjut dengan kegiatan promosi wisata halal. Pada 11 Oktober 2024, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi berbagai lokasi wisata alam dan kuliner halal di Indonesia.

Selain itu, kegiatan coaching clinic dan halal expo masih akan berlangsung hingga 12 Oktober 2024, memberikan kesempatan bagi para pelaku industri halal untuk memperluas jejaring dan berbagi pengalaman dalam pengelolaan produk halal.

Dengan hasil yang signifikan dari forum H20-2024, Indonesia semakin mempertegas posisinya sebagai pemain kunci dalam ekosistem halal global, sekaligus menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam industri halal yang semakin berkembang pesat.

 
 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wandi
  • Kamis, 10 Oktober 2024 | 21:18 WIB
Inovasi Teknologi Jadi Kunci Sukses Jaminan Produk Halal
  • Oleh Wandi
  • Kamis, 10 Oktober 2024 | 15:00 WIB
BPJPH Target Terbitkan 10 Juta Sertifikat Halal
  • Oleh Wandi
  • Selasa, 10 September 2024 | 22:22 WIB
Pentingnya Regenerasi dalam Industri Fesyen Indonesia di IGHF 2024