- Oleh Wandi
- Jumat, 22 November 2024 | 15:29 WIB
: Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas. /Foto Istimewa/Humas BPJPH Kemenag
Serpong, InfoPublik - Inovasi teknologi menjadi kunci utama dalam penyelenggaraan layanan Jaminan Produk Halal (JPH) yang dijalankan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, saat membuka ajang The 3rd Halal-20 di ICE BSD, Serpong, Banten, Kamis (10/10/2024). Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari 114 Lembaga Halal Luar Negeri yang berasal dari 38 negara, serta dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Perdagangan, para duta besar negara sahabat, dan pejabat eselon I dan II Kementerian Agama.
"Dari segi kinerja, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal telah menunjukkan peningkatan baik dari sisi kualitas maupun kuantitas produk halal, mencakup produk dalam negeri maupun luar negeri. Saat ini, Indonesia telah mencatat kemajuan signifikan dalam penyelenggaraan Jaminan Produk Halal, termasuk dalam konteks internasional dengan peringkat SGIE yang meningkat, terutama di sektor makanan dan minuman halal," ujar Menteri Yaqut saat membuka forum H20.
"Dengan inovasi teknologi, sektor halal dapat berperan dalam mendukung produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab, yang menjadi salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan," lanjutnya.
Menteri Yaqut juga menekankan pentingnya penerapan prinsip traceability atau ketertelusuran dalam Jaminan Produk Halal. Dengan begitu, pengembangan ekosistem halal dapat lebih optimal, didukung oleh informasi yang bisa dilacak secara lengkap dari tahap produksi hingga konsumen akhir (from-farm-to-fork), yang dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
"Inovasi teknologi tersebut dapat diwujudkan melalui pemanfaatan teknologi blockchain. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia menyelenggarakan kembali acara H20 untuk yang ketiga kalinya dengan tema 'Halal Traceability in the Global Supply Chain: Technology Innovation'," ungkap Gus Men, sapaan akrab Menteri Yaqut.
"Hal ini juga sejalan dengan arahan Bapak Presiden dalam pembukaan Trade Expo Indonesia, yang menekankan pentingnya digitalisasi untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang saat ini," tambahnya.
Pada forum yang dihadiri oleh lebih dari 500 peserta, termasuk delegasi Lembaga Halal Luar Negeri dan pemangku kepentingan terkait, Menteri Yaqut mengajak seluruh pemangku kepentingan penyelenggara jaminan produk halal untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam pemanfaatan inovasi teknologi.
"Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan jaminan produk halal, terutama Lembaga Halal Luar Negeri, untuk bersatu dan mengintegrasikan layanan kita melalui pengembangan dan pemanfaatan inovasi teknologi," tegas Menteri Yaqut.