- Oleh Wandi
- Jumat, 22 November 2024 | 15:29 WIB
: Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Muhammad Aqil Irham./Foto Istimewa/Humas BPJPH Kemenag
Oleh Wandi, Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 226
Serpong, InfoPublik - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Muhammad Aqil Irham, menyatakan bahwa pemanfaatan inovasi teknologi menjadi salah satu terobosan penting dalam meningkatkan layanan Jaminan Produk Halal di Indonesia. Inovasi tersebut tidak hanya mempercepat proses sertifikasi, tetapi juga meningkatkan kualitas jaminan produk halal, yang berkontribusi pada pertumbuhan industri halal di tanah air.
"Sejak 2019, BPJPH telah menerbitkan sertifikat halal untuk 5,3 juta produk, dengan pertumbuhan signifikan sebesar 687% dibandingkan dengan capaian Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada akhir tahun 2018,. Produk-produk tersebut diproduksi, diperjualbelikan, dan didistribusikan ke seluruh Indonesia, " ungkap Aqil Irham, pada acara Pembukaan Forum H20 di Serpong, Banten, Rabu (10/10/2024).
Salah satu pencapaian terbesar BPJPH dalam hal kualitas adalah pengurangan drastis waktu proses sertifikasi halal. "Kami telah memangkas waktu sertifikasi halal hingga 98%, dari yang semula 352 hari menjadi hanya 11 hari untuk jalur halal reguler dan 8 hari untuk jalur halal self-declare," jelasnya seraya menambahkan hal tersebut merupakan langkah maju yang signifikan dalam memberikan kemudahan bagi pelaku usaha, terutama UMKM, untuk mendapatkan sertifikat halal.
Aqil pun menekankan bahwa konsep halal bukan hanya sekadar sertifikasi atau label, melainkan bagian penting dari pembangunan berkelanjutan. "Halal merupakan suatu perwujudan dari produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. Dengan standar halal, kita mendorong praktik bisnis yang etis dan berkelanjutan," tandasnya.
BPJPH terus berkomitmen untuk memajukan industri halal Indonesia melalui kolaborasi dengan berbagai lembaga, baik di tingkat nasional maupun internasional. Inovasi teknologi akan terus menjadi fokus utama dalam upaya mempercepat dan memperluas cakupan sertifikasi halal, dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia.
Forum H20
Forum H20 tahun 2024 mengangkat tema "Halal Traceability in The Global Supply Chain: Technology Innovations" di ICE BSD Tangerang.
"BPJPH mengundang tidak kurang dari 150 Halal Certification Body (HCB) atau Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN). Juga 300 stakeholder Jaminan Produk Halal terkait dan 50 pemangku kebijakan atau regulator Jaminan Produk Halal," kata Aqil.
Aqil mengatakan agenda Forum H20 2024 diisi dengan konferensi internasional yang mengangkat bahasan tentang bagaimana potensi inovasi teknologi berperan optimal dalam mewujudkan prinsip ketelusuran dalam rantai pasok halal global.
Forum H20 tahun 2024 akan menjadi forum global strategis untuk meningkatkan produktivitas kerja sama internasional Jaminan Produk Halal, termasuk diantaranya mendorong proses akreditasi dan Mutual Recognation Agreement (MRA) dengan LHLN," kata dia.
Kepala Pusat Kerja Sama dan Standardisasi Halal BPJPH Abd Syakur mengatakan saat ini terdapat 53 LHLN yang tengah berproses mempersiapkan penandatanganan MRA dengan BPJPH.
Jumlah tersebut akan menambah jumlah capaian penandatanganan MRA antara BPJPH dengan LHLN yang tercatat di Sihalal saat ini sebanyak 40 LHLN.