- Oleh Wandi
- Kamis, 21 November 2024 | 20:59 WIB
: Kegiatan Silaturahmi bersama Mitra Deradikalisasi Sumut di Kebun Ladang Outbond Medan, Sumut (Biro Perencanaan, Hukum dan Humas BNPT)
Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 23 September 2024 | 10:08 WIB - Redaktur: Untung S - 269
Jakarta, InfoPublik – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus meningkatkan wawasan kebangsaan dan keagamaan bagi para mitra deradikalisasi (eks napiter) di Provinsi Sumatra Utara (Sumut). Upaya itu dilakukan untuk menjaga pemahaman yang benar serta membangun daya tangkal terhadap pengaruh radikalisme di kalangan mitra deradikalisasi.
"Kami memperkuat wawasan kebangsaan dan keagamaan mitra deradikalisasi di Sumatera Utara agar mereka memiliki ketahanan yang kuat dan tidak mudah terpapar kembali oleh paham radikal. Tujuan akhirnya adalah mencapai ketahanan di level bangsa," ujar Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Roedy Widodo, dalam keterangannya pada acara Silaturahmi bersama Mitra Deradikalisasi Sumut di Kebun Ladang Outbound Medan, Sumut, Minggu (22/9/2024).
Kegiatan deradikalisasi itu mengusung tema "Menghargai Perbedaan, Memperkokoh Persatuan dalam Toleransi" dan merupakan program berkelanjutan yang dilaksanakan di berbagai daerah sesuai dengan skala prioritas nasional. Roedy menjelaskan, program ini bertujuan untuk menjaga persatuan dan toleransi dalam keberagaman, khususnya bagi para mantan narapidana teroris beserta keluarga mereka.
"Program ini berkelanjutan, dan kami menyesuaikan daerah tujuan berdasarkan prioritas nasional, termasuk Sumatera Utara yang menjadi salah satu fokus utama," tambah Roedy.
Kegiatan ini diikuti oleh 64 orang mitra deradikalisasi, termasuk 37 istri dan 55 anak. Selain bertujuan meningkatkan wawasan kebangsaan dan keagamaan, kegiatan ini juga memupuk kerjasama dan gotong royong di antara peserta.
Roedy juga menekankan bahwa kegiatan itu merupakan hasil kolaborasi antara BNPT dengan Babinsa, Kodim 0201/Medan, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Deli Serdang, Polrestabes Medan, Kodam I Bukit Barisan, dan Densus 88/AT Polri. "Kolaborasi ini sangat penting untuk menjaga kesadaran kolektif dan kewaspadaan dini terhadap ancaman radikalisme," tutup Roedy.